RI News Portal. Roma, 27 Oktober 2025 – Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, tiba di Roma, Italia, untuk menghadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’Egidio di Koloseum, Senin ini. Dalam lawatannya, Menag akan menyampaikan pidato bertajuk “Mengenang Paus Fransiskus,” mengenang sosok pemimpin Gereja Katolik yang wafat setelah meninggalkan warisan dialog lintas agama dan kemanusiaan.
“Kunjungan ini bukan sekadar agenda diplomatik, tetapi sebuah kesempatan untuk memperkuat semangat kemanusiaan dan dialog antaragama yang telah menjadi bagian dari perjalanan Indonesia,” ujar Nasaruddin dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (26/10). Ia menegaskan bahwa semangat tersebut selaras dengan semboyan Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, yang menjunjung keberagaman agama dan budaya sebagai kekuatan pemersatu.
Setibanya di Roma, Nasaruddin langsung menghadiri undangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Vatikan. Ia juga dijadwalkan bertemu dengan ratusan diaspora Indonesia di Vatikan dan Italia, mempererat hubungan dengan komunitas Indonesia di Eropa sekaligus mempromosikan nilai-nilai toleransi dan keberagaman.

Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta, Nasaruddin memiliki ikatan khusus dengan mendiang Paus Fransiskus. Pada September 2024, Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia dan Masjid Istiqlal, menorehkan sejarah penting dalam hubungan lintas agama. Dalam kunjungan tersebut, Nasaruddin dan Paus Fransiskus menandatangani Deklarasi Istiqlal, sebuah dokumen yang menyerukan advokasi kemanusiaan, dialog antaragama, dan perlindungan lingkungan. “Deklarasi ini mencerminkan semangat bahwa kemanusiaan hanya memiliki satu warna, dan semangat itu tetap hidup meski Paus telah tiada,” ungkap Nasaruddin.
Pertemuan di Koloseum ini menjadi panggung bagi Nasaruddin untuk memperkuat pesan Deklarasi Istiqlal di tingkat global. Ia menekankan bahwa dialog lintas agama bukan hanya tentang kebersamaan, tetapi juga tentang aksi nyata untuk menjaga perdamaian dan keberlanjutan lingkungan. “Warisan Paus Fransiskus adalah panggilan untuk terus bekerja demi kemanusiaan, tanpa memandang perbedaan,” tambahnya.
Baca juga : Lagu Baru Taylor Swift “Elizabeth Taylor” Mengguncang Hati Anak Legenda Hollywood
Lawatan ini juga menegaskan peran Indonesia sebagai salah satu negara yang aktif mempromosikan harmoni antaragama di dunia. Dengan kehadiran Nasaruddin di Vatikan, Indonesia kembali menunjukkan komitmennya untuk memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian, sekaligus menghormati warisan global Paus Fransiskus.
Acara yang diselenggarakan Komunitas Sant’Egidio ini dihadiri oleh berbagai pemimpin agama, tokoh masyarakat, dan perwakilan negara dari seluruh dunia, menjadikannya momentum penting untuk mempererat solidaritas global di tengah tantangan zaman. Nasaruddin berharap pertemuan ini dapat memperkuat jaringan kerja sama internasional dalam membangun dunia yang lebih damai dan inklusif.
Pewarta : Yudha Purnama

