
RI News Portal. Lamongan, 3 Juni 2025 — Dalam upaya memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi risiko bencana, Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Kodim 0812/Lamongan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan menyelenggarakan Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana di Balai Desa Kebankulon, Kecamatan Sekaran. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai desa di Kecamatan Sekaran, personel Satgas TMMD, anggota BPBD, serta personil Pemadam Kebakaran (Damkar).
Pelatihan ini merupakan bagian dari inisiatif pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) — sebuah konsep yang dikembangkan dalam kebijakan nasional penanggulangan bencana sebagai strategi penguatan komunitas lokal melalui pelatihan, penyadartahuan, dan pemberdayaan. Kegiatan semacam ini menjadi relevan dalam konteks Indonesia sebagai negara rawan bencana, baik geologis maupun hidrometeorologis.
Dansatgas TMMD 124 Kodim 0812/Lamongan, Lettu Arh Nanang Wijayanto, dalam sambutannya menegaskan bahwa pelatihan ini bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi merupakan bagian dari proses sistematis untuk membentuk ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.
“Kami ingin meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam pencegahan dan mitigasi bencana. Pelatihan ini juga bertujuan untuk membentuk dan membina Desa Tangguh Bencana di Kecamatan Sekaran,” ujar Lettu Nanang.

Peningkatan kapasitas masyarakat dalam mitigasi bencana, sebagaimana ditekankan dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, menjadi kewajiban bersama antara pemerintah, TNI/Polri, dan masyarakat. Kolaborasi antar-stakeholder dalam pelatihan ini mencerminkan pendekatan pentahelix yang kini digalakkan dalam tata kelola kebencanaan berbasis komunitas.
Kepala Desa Kebankulon, Andik Sudarno, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif tersebut. Ia menilai pelatihan ini memberikan wawasan praktis kepada masyarakat, terutama dalam mengenali potensi ancaman bencana lokal dan langkah-langkah tanggap darurat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Satgas TMMD 124 dan BPBD Kabupaten Lamongan atas kerja sama dalam menggelar pelatihan ini. Kami berharap kegiatan ini benar-benar dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana,” ujarnya.
Baca juga : Diplomasi Lingkungan dan Pendidikan Berkelanjutan: Kabupaten Bengkalis Terima Delegasi Ube IECA Jepang
Pelatihan mencakup materi dasar tentang identifikasi risiko bencana, sistem peringatan dini (early warning system), simulasi evakuasi, serta pengelolaan logistik saat tanggap darurat. Pendekatan ini dirancang untuk mendorong internalisasi nilai-nilai resilience pada tingkat komunitas, sejalan dengan kerangka kerja Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015–2030.
Dari perspektif akademik, kegiatan ini dapat dibaca sebagai praktik pembangunan sosial berbasis kewilayahan yang menempatkan warga desa sebagai subjek aktif dalam pengelolaan risiko. Dalam jangka panjang, pembinaan desa tangguh bencana menjadi instrumen penting dalam adaptasi terhadap perubahan iklim, penguatan tata kelola desa, dan penurunan indeks risiko bencana daerah (IRBI).
Keberlanjutan program ini akan sangat bergantung pada integrasi lintas sektor, pelatihan lanjutan, serta pelibatan pemuda dan kelompok rentan dalam setiap tahapan mitigasi. Desa Kebankulon, bersama desa-desa lain di Kecamatan Sekaran, diharapkan dapat menjadi model replikasi program Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Lamongan dan wilayah sekitarnya.
Pewarta : Abd. Rohim Ghofar

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal