
RI News Portal. Jakarta 14 Mei 2025 — Pertemuan bilateral antara Ketua DPR RI Puan Maharani dan Wakil Ketua Parlemen Qatar, Hamda bin Hassan, pada Konferensi Ke-19 Uni Parlemen Negara-Negara Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC) di Jakarta menandai babak baru dalam penguatan diplomasi parlemen Indonesia-Qatar. Dalam pertemuan yang sarat dengan dimensi politik, sosial, dan pertahanan ini, Indonesia menegaskan komitmen untuk memperluas kerja sama lintas sektor, termasuk pertahanan, diplomasi budaya, dan perlindungan tenaga kerja migran. Tulisan ini menganalisis signifikansi pertemuan tersebut dalam kerangka diplomasi parlemen, pembentukan kemitraan strategis bilateral, dan kontribusinya dalam konsolidasi tata kelola global yang inklusif.
Diplomasi parlemen (parliamentary diplomacy) menjadi instrumen penting dalam memperkuat hubungan bilateral dan multilateralisme kontemporer. Dalam konteks ini, Konferensi Ke-19 Uni Parlemen OKI (PUIC) yang diselenggarakan di Gedung DPR RI pada 12–15 Mei 2025 menjadi arena penting bagi Indonesia dalam memanfaatkan momentum sebagai tuan rumah untuk mempererat hubungan strategis dengan negara-negara sahabat, termasuk Qatar. Pertemuan bilateral antara Ketua DPR RI Puan Maharani dan Wakil Ketua Parlemen Qatar Hamda bin Hassan berlangsung di sela-sela konferensi tersebut, mengangkat isu kerja sama lintas bidang sebagai prioritas diplomatik baru.

Penunjukan Indonesia sebagai “partner country” dalam program Year of Culture 2023 di Qatar merupakan bentuk pengakuan terhadap potensi budaya Indonesia dalam membangun jembatan antarbangsa. Puan Maharani menekankan pentingnya kelanjutan dari warisan diplomasi budaya ini melalui inisiatif yang melibatkan komunitas muda, seniman, dan pelaku kreatif dari kedua negara. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip soft power diplomacy, di mana nilai budaya menjadi instrumen strategis untuk memperdalam hubungan antarbangsa (Nye, 2004).
Salah satu dimensi penting dalam pertemuan bilateral tersebut adalah penjajakan kerja sama di sektor pertahanan. Ketua DPR RI menggarisbawahi peluang kolaborasi dalam produksi alat utama sistem senjata (alutsista) dan pelatihan militer bersama. Hal ini relevan dengan proses penyusunan Defence Cooperation Agreement (DCA) yang tengah dikembangkan kedua negara. Kerja sama pertahanan ini dapat dilihat sebagai bagian dari pergeseran Indonesia dari kebijakan bebas-aktif ke strategi keterlibatan aktif dalam tatanan keamanan regional dan global, tanpa meninggalkan prinsip non-blok.
Terdapat lebih dari 24.000 WNI yang tinggal dan bekerja di Qatar. Dalam kerangka ini, DPR RI melalui Ketua-nya mendorong kerja sama yang lebih luas dalam pengembangan tenaga kerja profesional. Diplomasi parlemen memainkan peran penting dalam mendorong perlindungan hukum dan peningkatan kualitas hidup pekerja migran, terutama dalam konteks reformasi ketenagakerjaan yang dilakukan Qatar menjelang dan pasca-Piala Dunia 2022. Inisiatif ini menjadi bagian dari diplomasi humaniter yang memperjuangkan hak dan martabat warga negara Indonesia di luar negeri.
Baca juga : Transformasi Teknologi Industri Sawit Indonesia: Jalan Menuju Keberlanjutan dan Kesejahteraan Petani
Pertemuan ini juga menjadi simbol penting representasi kepemimpinan perempuan dalam diplomasi parlemen, mengingat kedua pimpinan parlemen adalah perempuan. Diskursus tentang perdamaian dan pemberdayaan perempuan yang diangkat dalam dialog ini menegaskan komitmen kedua negara terhadap agenda inklusif dan berkeadilan dalam kerangka Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 5 (Kesetaraan Gender) dan SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat).
Konferensi Ke-19 PUIC tahun 2025 yang bertema “Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience” memberikan latar strategis untuk mengedepankan prinsip tata kelola yang transparan, inklusif, dan berkelanjutan. Kehadiran lebih dari 450 delegasi dari 38 negara anggota dan 10 negara pengamat menunjukkan pentingnya forum ini sebagai sarana membangun solidaritas antar parlemen negara-negara Islam. Dalam konteks ini, Indonesia menggunakan posisi sebagai tuan rumah untuk mendorong penguatan institusi parlemen sebagai pilar ketahanan nasional dan global.
Pertemuan bilateral Indonesia–Qatar dalam kerangka PUIC 2025 merepresentasikan model diplomasi parlemen yang substantif, progresif, dan multidimensi. Penguatan kerja sama di bidang budaya, pertahanan, tenaga kerja, serta pemberdayaan perempuan mencerminkan visi jangka panjang Indonesia dalam membentuk kemitraan strategis yang seimbang dan saling menguntungkan. Di tengah dinamika global yang kompleks, diplomasi semacam ini memperkuat posisi Indonesia sebagai aktor aktif dalam konstelasi politik internasional dan kerja sama Selatan–Selatan.
Pewarta : Yogi Hilmawan

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal