
RI News Portal. Sintang, 23 Agustus 2025 – Sepanjang bulan Agustus 2025, Kota Sintang, Kalimantan Barat, telah diterpa setidaknya dua kasus kebakaran rumah warga. Peristiwa pertama terjadi pada 11 Agustus di Kelurahan Akcaya, diikuti kejadian terbaru pada Kamis, 21 Agustus, di Sungai Durian. Fenomena ini memicu kewaspadaan pihak berwenang dan masyarakat terhadap potensi kebakaran di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sintang, Siti Musrikah, menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko kebakaran di lingkungan masing-masing. “Cuaca panas yang terjadi beberapa hari belakangan meningkatkan potensi kebakaran. Kami mengimbau warga untuk memeriksa instalasi kelistrikan di rumah, karena korsleting listrik sering menjadi pemicu kebakaran,” ujar Siti dalam keterangannya kepada media.

Siti menjelaskan bahwa tim Satpol PP dan pemadam kebakaran selalu siaga melalui layanan call center 24 jam. Dalam kasus kebakaran di Akcaya, tim berhasil memadamkan api dalam waktu satu jam. “Prinsip pemadaman bukan hanya menyemprot api yang sedang membara, tetapi juga melindungi rumah-rumah di sekitarnya. Alhamdulillah, rumah tetangga di sekitar lokasi kebakaran dapat diselamatkan,” tambahnya.
Selain masalah kelistrikan, Siti juga mengingatkan warga untuk mencabut regulator kompor gas saat bepergian. “Kebiasaan kecil seperti ini dapat mencegah kebakaran yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Baca juga : Bakti Sosial Kesehatan Nusa Medica: Wujud Nyata Pelayanan Kesehatan Berbasis Komunitas di Nusa Penida
Satpol PP Sintang terus berupaya meningkatkan sosialisasi pencegahan kebakaran melalui penyuluhan kepada masyarakat. Pihaknya juga mendorong warga untuk melaporkan potensi bahaya kebakaran melalui call center agar penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat.
Kejadian kebakaran ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat Sintang untuk lebih proaktif dalam menjaga keamanan lingkungan. Dengan cuaca yang sulit diprediksi dan risiko korsleting listrik yang tinggi, kewaspadaan kolektif menjadi kunci untuk mencegah kerugian lebih lanjut.
Pewarta : Salmi Fitri
