
“Dalam situasi global yang penuh ketidakpastian, solidaritas intra-ASEAN menjadi fondasi penting untuk membangun ketahanan regional. Hubungan bilateral yang kuat antarsesama anggota ASEAN dapat memperkuat posisi kolektif kawasan di panggung global.”
RI News Portal. Bandar Seri Begawan, 14 Mei 2025 — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan kenegaraan ke Brunei Darussalam dalam rangka memperkuat hubungan diplomatik bilateral dan membahas sejumlah kerja sama strategis antara kedua negara. Kunjungan ini ditandai dengan pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Sultan Hassanal Bolkiah yang dilangsungkan di Istana Nurul Iman.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mempertahankan dan memperkuat hubungan baik yang telah terjalin lama antara Jakarta dan Bandar Seri Begawan. Ia menyatakan bahwa sebagai mandataris Presiden Republik Indonesia, dirinya memiliki tanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan relasi yang saling menguntungkan dengan negara-negara sahabat, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
“Sebagai mandataris Presiden Republik Indonesia, kami sangat berkomitmen untuk terus menjaga hubungan yang sudah baik ini,” ujar Presiden Prabowo.

Konteks pernyataan tersebut tidak lepas dari dinamika global yang terus berubah secara cepat, termasuk meningkatnya tensi geopolitik, ketidakstabilan ekonomi global, serta dampak krisis iklim dan pasca-pandemi. Presiden Prabowo menekankan bahwa tantangan-tantangan tersebut hanya dapat dihadapi secara kolektif melalui kerja sama regional yang solid, terutama di bawah payung ASEAN.
“Hanya dengan kerja sama di antara kita sesama anggota ASEAN, kita dapat bersama-sama melindungi satu sama lain di tengah ketidakpastian global dan ketidakpastian regional juga,” tambahnya.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Brunei Darussalam ini dapat dianalisis sebagai bagian dari strategi diplomasi regional Indonesia yang menekankan pada pendekatan kolektif, stabilitas kawasan, dan sinergi ekonomi-politik. Dalam literatur hubungan internasional, hal ini sejalan dengan paradigma institusionalisme neoliberal, yang menempatkan kerja sama multilateral sebagai instrumen penting dalam menciptakan stabilitas dan ketahanan kawasan.
Baca juga : Insiden Kebakaran Kendaraan di Sidoharjo, Wonogiri: Tinjauan Hukum dan Keselamatan Publik
Indonesia, sebagai salah satu negara pendiri dan kekuatan utama di ASEAN, memiliki kepentingan strategis untuk terus mempererat hubungan bilateral dengan sesama anggota ASEAN. Brunei Darussalam, meskipun negara kecil dalam ukuran geografis dan populasi, memiliki posisi penting dalam dinamika energi dan keamanan kawasan, serta menjadi mitra penting dalam berbagai inisiatif ASEAN.
Kunjungan ini tidak hanya mencerminkan kelanjutan tradisi diplomatik antara Indonesia dan Brunei Darussalam, tetapi juga menunjukkan arah kebijakan luar negeri Presiden Prabowo yang berorientasi pada kerja sama strategis kawasan. Dalam konteks ketidakpastian global, penguatan hubungan bilateral dan solidaritas kawasan menjadi langkah krusial bagi stabilitas dan kepentingan nasional masing-masing negara anggota ASEAN.
Pewarta : Diki Eri S

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal