Skip to content
02/07/2025
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
RI NEWS

RI NEWS

PORTAL BERITA INDONESIA

baner iklan
Primary Menu
  • Beranda
  • Internasional
  • Nasional
    • IstanaBerita seputar Istana
    • PemerintahanBerita seputar Pemerintahan
    • Parlemen
  • Regional
    • DKI JakartaBerita seputar DKI Jakarta
    • Jawa BaratBerita seputar Jawa Barat
    • Jawa TengahBerita seputar Jawa Tangah
    • Jawa TimurBerita seputar Jawa Timur
    • BaliBerita Seputar Bali
    • Nusa TenggaraBerita seputar Nusa Tenggara
    • SumateraBerita seputar Sumatera
    • KalimantanBerita seputar Kalimantan
    • SulawesiBerita seputar Sulawesi
    • PapuaBerita seputar Papua
  • Hiburan
  • Budaya
  • Buser Berita
    • TNI/PolriBerita seputar TNI dan Polri
    • KPKBerita seputar KPK
    • Hukum/PolitikBerita seputar Hukum
  • Olah Raga
  • Redaksi
  • Privacy Policy
Live
  • Home
  • World
  • Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk: PBB Kecam Tindakan Israel di Tengah Distribusi Bantuan

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk: PBB Kecam Tindakan Israel di Tengah Distribusi Bantuan

Jurnalis RI News Portal Posted on 1 bulan ago 3 min read
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk
Silahkan bagikan ke media anda ...

RI News Portal. Jenewa, 28 Mei 2025 — Sedikitnya 47 warga Palestina dilaporkan mengalami luka-luka, sebagian besar akibat tembakan yang dilepaskan tentara Israel, saat ribuan orang menyerbu pusat distribusi bantuan kemanusiaan di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan. Insiden ini menyoroti memburuknya krisis kemanusiaan yang terjadi di wilayah pendudukan, di tengah tekanan internasional terhadap Israel untuk menghentikan aksi kekerasan terhadap penduduk sipil.

Ajith Sunghay, Kepala Kantor Hak Asasi Manusia PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, dalam konferensi pers yang digelar bersama Asosiasi Koresponden Terakreditasi di PBB (ACANU), mengonfirmasi bahwa mayoritas korban luka disebabkan oleh tembakan langsung dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF). “Kami mendapatkan informasi kredibel bahwa kebanyakan korban luka berasal dari tembakan pasukan Israel yang dilakukan saat kerumunan warga sipil mendekati pusat distribusi bantuan,” ujarnya.

Pusat distribusi yang dimaksud dioperasikan oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), sebuah lembaga bantuan yang mendapat dukungan Amerika Serikat. Menurut otoritas lokal Gaza, ribuan warga yang dilanda kelaparan berkumpul untuk mendapatkan akses bantuan di lokasi tersebut pada Selasa (27/5). Namun, alih-alih dikelola secara aman, kerumunan justru dibalas dengan tembakan.

Kantor Media Pemerintah Gaza dalam pernyataannya menilai bahwa upaya distribusi bantuan yang dikendalikan oleh otoritas pendudukan Israel di zona penyangga telah gagal total. “Respons militer terhadap kerumunan kelaparan ini mencerminkan pengabaian terhadap prinsip dasar hukum humaniter internasional, yakni pembedaan antara kombatan dan non-kombatan, serta prinsip proporsionalitas dalam penggunaan kekuatan,” tulis mereka.

Sunghay menyatakan bahwa evakuasi para pekerja Amerika dari Rafah oleh GHF setelah insiden tersebut merupakan indikasi bahwa situasi keamanan dan kemanusiaan di lapangan telah mencapai titik kritis.

Dalam pernyataan yang lebih luas, Sunghay mengungkapkan bahwa dalam sepekan terakhir, militer Israel kembali menggunakan senjata peledak besar di kawasan pemukiman dan tempat pengungsian. “Kami menyaksikan serangan demi serangan terhadap wilayah padat penduduk, termasuk rumah-rumah warga sipil dan tenda-tenda pengungsi,” katanya.

Baca juga : Gubernur Bali Soroti Kasus Perselingkuhan ASN, Tegaskan Integritas Aparatur Negara

Dampaknya sangat besar: ratusan warga sipil tewas atau terluka, dan ribuan lainnya kembali terpaksa mengungsi dari lokasi yang sebelumnya dianggap relatif aman. Ia menggarisbawahi bahwa bentuk serangan ini berpotensi melanggar Konvensi Jenewa dan dapat dikualifikasikan sebagai kejahatan perang.

Lebih jauh, Sunghay mengutip Komisioner Tinggi HAM PBB, Volker Turk, yang menyebut bahwa “Israel menciptakan kondisi yang tidak sesuai dengan kelangsungan hidup kelompok masyarakat Palestina di Gaza,” dan menyebut kondisi tersebut de facto setara dengan praktik pembersihan etnis (ethnic cleansing).

Situasi kemanusiaan diperburuk oleh krisis pangan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan. Penutupan akses penyeberangan sejak 2 Maret 2025 oleh Israel terhadap bantuan makanan, medis, dan logistik kemanusiaan semakin memperparah penderitaan warga Gaza.

Ketika blokade Israel terhadap bantuan penting yang mengalir ke Gaza berlanjut hingga pertengahan bulan kedua, krisis kemanusiaan di daerah kantong yang terkepung itu telah mencapai titik terendah sejak perang dimulai pada Oktober 2023, menurut PBB.

“Kami menyaksikan anak-anak menderita kelaparan, gizi buruk, hingga kelaparan ekstrem. Para orang tua tak mampu lagi memberi makan. Bayi-bayi kurus kering menjadi wajah paling menyedihkan dari bencana ini,” ujar Sunghay.

Kondisi tersebut melanggar kewajiban Israel sebagai kekuatan pendudukan menurut hukum humaniter internasional, yang mengharuskan pemberi akses terhadap kebutuhan dasar penduduk sipil, termasuk makanan dan layanan medis. Dalam konteks ini, penghentian bantuan dan pengepungan menyeluruh terhadap wilayah sipil dapat dikategorikan sebagai hukuman kolektif, yang dilarang dalam hukum perang.

Dalam seruannya, Sunghay menekankan perlunya segera menghentikan kekerasan bersenjata dan menghormati hukum internasional. “Kami kembali menyerukan agar pembunuhan dihentikan. Agar penghancuran tanpa pandang bulu dihentikan. Dan agar para sandera segera dibebaskan,” katanya.

Warga Palestina membawa kotak-kotak berisi makanan dan bantuan kemanusiaan yang dikirimkan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung AS, setelah menerima pasokan di Rafah, saat tiba di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada hari Rabu, 28 Mei 2025.

Sejak Oktober 2023, Israel telah melancarkan serangan intensif di Gaza dengan menolak seruan internasional untuk gencatan senjata. Lebih dari 54.000 warga Palestina telah dilaporkan tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, menurut catatan lembaga hak asasi dan pemerintah lokal.

Tragedi kemanusiaan di Gaza tidak lagi dapat dilihat sebagai konflik biasa. Pelanggaran sistematis terhadap hukum humaniter internasional, penggunaan kekuatan berlebihan terhadap warga sipil, serta penciptaan kondisi yang tidak layak untuk hidup, menandai krisis ini sebagai salah satu catatan kelam dalam sejarah kontemporer konflik bersenjata.

Masyarakat internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB dan negara-negara mitra Israel, memiliki tanggung jawab moral dan hukum untuk mendorong pertanggungjawaban atas kejahatan yang terjadi dan memastikan penghormatan terhadap hak asasi manusia universal. Gaza memanggil nurani dunia.

Pewarta : Setiawan S.TH

Baca Berita lain >>>>>>>>>>>
#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal

Silahkan bagikan ke media anda ...

Continue Reading

Previous: Gubernur Bali Soroti Kasus Perselingkuhan ASN, Tegaskan Integritas Aparatur Negara
Next: Jerman Dukung Produksi Rudal Jarak Jauh Ukraina: Antara Strategi Pertahanan dan Eskalasi Geopolitik

Related Stories

Rusia Klaim Kuasai Seluruh Wilayah Luhansk
2 min read

Rusia Klaim Kuasai Seluruh Wilayah Luhansk, Ukraina Perkuat Upaya Pertahanan

Jurnalis RI News Portal Posted on 4 jam ago
Mahkamah Konstitusi Thailand Skors Paetongtarn Shinawatra
3 min read

Mahkamah Konstitusi Thailand Skors Paetongtarn Shinawatra, Dinasti Politik Shinawatra di Ujung Tanduk

Jurnalis RI News Portal Posted on 5 jam ago
Iran Akui Kerusakan Serius Akibat Serangan AS-Israel
2 min read

Iran Akui Kerusakan Serius Akibat Serangan AS-Israel, Peluang Dialog dengan Washington Masih Terbuka

Jurnalis RI News Portal Posted on 5 jam ago
#Advestaiment RI_News
#Iklan RI_News
#Iklan RI_News
#Iklan RI_News

Recent Posts

  • BTS Umumkan Comeback pada 2026 dengan Album Baru dan Tur Dunia
  • Movie Review: “Jurassic World Rebirth” Napas Baru Sang Dinosaurus, Aksi Seru di Pulau Terlantar
  • Rusia Klaim Kuasai Seluruh Wilayah Luhansk, Ukraina Perkuat Upaya Pertahanan
  • Mahkamah Konstitusi Thailand Skors Paetongtarn Shinawatra, Dinasti Politik Shinawatra di Ujung Tanduk
  • Iran Akui Kerusakan Serius Akibat Serangan AS-Israel, Peluang Dialog dengan Washington Masih Terbuka

Komentar

  1. Sami.s mengenai MK Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal Mulai 2029, Akhiri “Perimpitan” Tahapan Demokrasi
  2. Sami.s mengenai Beijing Serukan AS Berhenti Sebarkan Persepsi Menyesatkan tentang China
  3. Sugeng Rudianto mengenai Kirab Gunungan Apem Desa Tanggulangin: Tradisi Religius dan Strategi Penguatan Destinasi Wisata Berbasis Budaya Lokal
  4. Tukino gaul gaul mengenai Desa Slogoretno Masuk 15 Besar Nasional: Model Inovasi Digitalisasi Desa dari Wonogiri
  5. Sami.s mengenai CBI SME Bureau Diresmikan: Langkah Strategis Meningkatkan Inklusi Pembiayaan UMKM Melalui Skema B2B Berbasis Data

Arsip

  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Mei 2024

Berita Video

Berita video mengungkap fakta dengan visual live dan streaming.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bersama Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu meninjau langsung tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Minggu (7/6), menyusul protes masyarakat setempat. Pemerintah memutuskan menghentikan sementara aktivitas tambang sambil menunggu evaluasi menyeluruh dari Kementerian ESDM.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Sabtu (7/6), menyebut Uni Eropa telah menyepakati pemberian level playing field untuk produk ekspor perikanan Indonesia. Dengan demikian, produk perikanan RI mendapatkan perlakuan yang setara dengan negara-negara ASEAN lain seperti Thailand dan Filipina.

Cara Instal Aplikasi RI News Portal di HP kalian ; Download file Zip apk RI News Portal, simpan dan ekstrak file Zip. Kemudian instal ..... enjoy RI News Portal sudah di HP Kalian.

Aplikasi RI News PortalUnduh
Aplikasi RI News PortalUnduh

RI NEWS-Media Portal Berita Republik Indonesia-Menyajikan informasi peristiwa yang teraktual dan terpercaya-Virnanda Creator Production adalah media pemberitaan yang berdedikasi tinggi untuk menyampaikan informasi berkualitas kepada masyarakat. Kami berkomitmen untuk menjadi sumber informasi dunia yang akurat, cepat, dan terpercaya. Kami percaya bahwa informasi yang baik dapat mencerdaskan umat manusia dan menjaga kedamaian dunia. Oleh karena itu, kami berupaya menciptakan dunia yang terbebas dari pertikaian dan permusuhan.

Pos-pos Terbaru

  • BTS Umumkan Comeback pada 2026 dengan Album Baru dan Tur Dunia
  • Movie Review: “Jurassic World Rebirth” Napas Baru Sang Dinosaurus, Aksi Seru di Pulau Terlantar
  • Rusia Klaim Kuasai Seluruh Wilayah Luhansk, Ukraina Perkuat Upaya Pertahanan
  • Mahkamah Konstitusi Thailand Skors Paetongtarn Shinawatra, Dinasti Politik Shinawatra di Ujung Tanduk
  • Iran Akui Kerusakan Serius Akibat Serangan AS-Israel, Peluang Dialog dengan Washington Masih Terbuka
Copyright © RI News Production | Editor IT by Setiawan Wibisono | PT. VIRNANDA CREATOR PRODUCTIONS.