
RI News Portal. Lampung Timur, 24 Juli 2025 – Dalam rangka memperkuat upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pekerja migran Indonesia (PMI), khususnya yang telah kembali ke tanah air (purna PMI), Garda Buruh Migran Indonesia (Garda BMI) Kabupaten Lampung Timur resmi menjalin kemitraan strategis dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Lampung Timur. Kemitraan tersebut diformalkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang dilaksanakan di kantor BNNK Lampung Timur pada Kamis (24/7), dan dihadiri oleh jajaran pimpinan dari kedua lembaga.
Penandatanganan PKS ini merupakan langkah konkret yang merefleksikan komitmen institusional Garda BMI sebagai organisasi yang peduli terhadap isu sosial, terutama dalam menciptakan lingkungan bersih narkoba di kalangan PMI dan masyarakat Lampung Timur secara umum. Ketua Garda BMI Lampung Timur, Muhammad Amir, menegaskan bahwa sinergi antara organisasi masyarakat dan lembaga negara seperti BNN sangat penting dalam menghadapi kompleksitas ancaman narkotika yang menyasar kelompok rentan, termasuk kalangan buruh migran.
“Kami melihat bahwa purna PMI adalah bagian dari masyarakat yang memiliki kerentanan khusus terhadap penyalahgunaan narkoba, baik karena tekanan ekonomi maupun adaptasi sosial setelah kembali ke tanah air. Kolaborasi ini menjadi wujud kepedulian kami terhadap masa depan generasi pekerja migran Indonesia,” ujar Amir dalam sambutannya.

Kerja sama ini mencakup penyelenggaraan berbagai kegiatan preventif seperti seminar dan lokakarya tentang bahaya narkoba, pelatihan fasilitator anti-narkoba bagi PMI dan purna PMI, serta kampanye dan sosialisasi secara berkelanjutan di lingkungan komunitas pekerja migran. Strategi ini sejalan dengan pendekatan community-based prevention yang banyak direkomendasikan dalam kebijakan nasional dan internasional penanggulangan narkoba.
Kepala BNNK Lampung Timur, Maman Permana, memberikan apresiasi atas inisiatif Garda BMI yang secara proaktif menjangkau institusi negara dalam mendukung program pencegahan narkoba berbasis masyarakat. Menurutnya, kerja sama lintas sektor menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem sosial yang tahan terhadap pengaruh negatif narkotika.
“Kami menyambut baik langkah Garda BMI sebagai salah satu badan otonom dari Partai Kebangkitan Bangsa yang memiliki akar kuat di kalangan masyarakat pekerja. Edukasi yang terstruktur dan melibatkan partisipasi langsung komunitas PMI sangat diperlukan agar upaya pemberantasan narkoba menjadi lebih holistik dan berdampak,” ungkap Maman.
Baca juga : Optimalisasi Lahan di Lampung Timur: Sinergi TNI dan Pemerintah Dorong Ketahanan Pangan Nasional
Dari perspektif pembangunan sosial, kerja sama ini mencerminkan prinsip-prinsip tata kelola kolaboratif (collaborative governance) dalam pencegahan kejahatan sosial. Peran organisasi masyarakat seperti Garda BMI menjadi penting dalam menjembatani pelaksanaan program-program negara dengan realitas sosial yang kompleks di lapangan.
Usai penandatanganan PKS, kegiatan dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan ramah tamah antara para pemangku kepentingan. Momen ini diharapkan menjadi awal dari hubungan kelembagaan yang lebih erat, produktif, dan berkelanjutan antara Garda BMI Lampung Timur dan BNNK dalam rangka membangun ketahanan sosial masyarakat terhadap ancaman narkoba.
Secara akademis, kolaborasi ini menunjukkan pentingnya intervensi berbasis komunitas dan penguatan peran serta masyarakat dalam mendukung agenda nasional Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba). Ke depan, efektivitas dari program ini dapat menjadi objek evaluasi kebijakan maupun studi ilmiah untuk mengkaji praktik-praktik baik dalam tata kelola sosial yang adaptif terhadap tantangan zaman.
Pewarta : Lii
