
RI News Portal. Semarang, 1 Juli 2025 — BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ungaran terus memperkuat penetrasi layanan perlindungan sosial ketenagakerjaan di sektor informal melalui kemitraan inovatif dengan jaringan agen BRILINK. Kerja sama ini terwujud dalam kerangka Program Joint Marketing Racing Point yang dirancang guna meningkatkan akuisisi peserta Bukan Penerima Upah (BPU) di wilayah Ungaran dan sekitarnya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Ungaran, Mulyono Adi Nugroho, menyampaikan bahwa para agen BRILINK tidak sekadar berfungsi sebagai penyedia layanan transaksi keuangan, tetapi juga memiliki peran sosial signifikan. Melalui penugasan edukasi dan sosialisasi, agen BRILINK diharapkan mampu memperluas jangkauan informasi sekaligus membangun kesadaran pekerja sektor informal mengenai pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Selain memberikan layanan keuangan BRILINK, mereka juga menjalankan misi sosial. Dari produktivitas ini, agen berhak mendapatkan fee serta hadiah baik dari BRILINK maupun BPJS Ketenagakerjaan,” tegas Nugroho dalam siaran pers yang diterima Selasa (1/7/2025).

Program Racing Point BRILINK dirancang sebagai bentuk insentif sekaligus motivasi agar para agen aktif mengedukasi, merekrut, dan membantu proses pendaftaran pekerja informal yang belum menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Agen BRILINK akan memperoleh poin penghargaan atas keberhasilan akuisisi dan pemrosesan pembayaran iuran peserta baru, yang kemudian dapat ditukarkan dengan hadiah atau bonus tambahan.
Strategi ini dinilai adaptif dan relevan mengingat tingginya jumlah pekerja sektor informal yang belum terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan. Data nasional menunjukkan bahwa pekerja informal masih menghadapi kerentanan akibat minimnya akses perlindungan sosial, termasuk jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Oleh sebab itu, kehadiran agen BRILINK sebagai mitra strategis diharapkan mampu mengurangi kesenjangan perlindungan sosial di wilayah pedesaan maupun daerah terpencil.
Lebih lanjut, Nugroho menekankan bahwa kualitas layanan tetap menjadi prioritas utama dalam implementasi program ini. “Jumlah bukan utama, kualitas dan konsistensi layanan yang lebih penting, agar pendaftaran dan pembayaran iuran peserta BPU berjalan optimal,” imbuhnya.
Baca juga : DLH Purbalingga Bahas Pengusulan Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri dan Nasional Tahun 2025
Sebagai bagian dari penguatan kolaborasi, BPJS Ketenagakerjaan Ungaran juga menginisiasi kegiatan temu muka (kopi darat) bersama para agen BRILINK di salah satu restoran Kafeeole, Kota Salatiga, beberapa waktu lalu. Forum ini menjadi ajang diskusi, evaluasi, serta konsolidasi strategi akuisisi peserta BPU agar program Racing Point dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
Secara akademis, pola kemitraan ini mencerminkan model public-private partnership (PPP) dalam konteks layanan publik, di mana peran swasta (agen BRILINK) dipadukan dengan tanggung jawab negara (BPJS Ketenagakerjaan) untuk memperluas perlindungan sosial. Pendekatan ini membuka peluang inovasi sosial yang memadukan insentif ekonomi dengan nilai solidaritas, sehingga menciptakan jangkauan perlindungan tenaga kerja yang lebih merata dan inklusif.
Dengan keberlanjutan program ini, diharapkan semakin banyak pekerja sektor informal yang memperoleh jaminan sosial ketenagakerjaan, sekaligus mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) terkait perlindungan sosial universal di Indonesia.
Pewarta : Dandi Setiawan
