RI News Portal. Jakarta, 14 November 2025 – Pasangan ganda campuran Indonesia, Kenzie Yoe/Luna Rianty Saffana, berhasil mengamankan tiket semifinal Indonesia International Challenge 2025 setelah mengalahkan duo Taiwan, Chen Yu-Che/Lin Wan Ching, dengan skor identik 21-18 pada kedua gim. Pertandingan yang berlangsung di GOR Amongrogo, Yogyakarta, pada Jumat ini menjadi bukti efektivitas pendekatan analisis pra-pertandingan dalam bulu tangkis level internasional.
Kemenangan ini tidak terlepas dari strategi persiapan yang matang, di mana kedua atlet fokus mempelajari pola permainan lawan melalui rekaman video. “Kami telah menganalisis rekaman pertandingan mereka sebelumnya, sehingga dapat memprediksi alur permainan yang akan mereka terapkan,” ungkap Luna Rianty Saffana dalam pernyataan resmi pasca-pertandingan yang dirilis oleh PP PBSI.
Analisis tersebut terbukti krusial, terutama pada gim pembuka yang berlangsung ketat. Lawan dari Taiwan menunjukkan agresivitas tinggi dengan tempo cepat, yang sempat membuat pasangan Indonesia kesulitan beradaptasi. “Pada fase awal, kami mengalami kebingungan karena kecepatan mereka. Kami kemudian mengadaptasi taktik dengan menurunkan bola untuk memaksa lawan mengangkat, sehingga membuka peluang serangan balik,” jelas Luna, menggambarkan proses penyesuaian taktis yang menjadi titik balik.

Memasuki gim kedua, dinamika permainan bergeser ke arah yang lebih menguntungkan bagi Kenzie/Luna. Ritme reli mulai mengalir sesuai rencana, meskipun tekanan psikologis muncul pada poin-poin krusial akhir. “Permainan sudah lebih terkendali, tetapi pada skor tinggi, kami kehilangan beberapa poin karena terburu-buru menyelesaikan rally,” aku Luna, menyoroti aspek pengelolaan emosi yang sering menjadi faktor penentu dalam kompetisi elit.
Dari perspektif Kenzie Yoe, kunci sukses terletak pada kesiapan fisik dan mental dalam menghadapi pola reli panjang serta tekanan kecepatan dari lawan. “Mereka cenderung memperpanjang rally dengan tempo tinggi, sehingga saya harus mempertahankan posisi siap secara konsisten,” katanya, menekankan pentingnya antisipasi dalam strategi ganda campuran modern.
Baca juga : Penyelesaian Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh: Pemerintah dan Danantara Berbagi Peran
Langkah selanjutnya bagi Kenzie/Luna adalah menghadapi fellow countrymen, Renaldi Samosir/Masita Mahmudin, di babak semifinal. Pasangan tersebut lolos setelah menaklukkan Bimo Prasetyo/Arlya Nabila Thesya Munggaran melalui pertarungan tiga gim dengan skor 21-16, 20-22, 21-18. Meskipun kedua pasangan saling mengenal dengan baik dari latihan bersama, Kenzie menekankan prioritas pada pemulihan kondisi. “Fokus utama saat ini adalah menjaga stamina dan kebugaran. Kami sudah memahami gaya satu sama lain; yang menentukan adalah tingkat kesiapan pada hari pertandingan,” ujarnya.
Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat dominasi Indonesia di turnamen kandang, tetapi juga mengilustrasikan evolusi taktik bulu tangkis melalui integrasi analisis data video dan adaptasi in-game. Dengan semifinal yang semakin kompetitif, persaingan internal ini berpotensi menjadi ajang pembuktian bagi generasi muda tanah air dalam meraih gelar internasional.
Pewarta : Vie

