
RI News Portal. Lampung Timur — Desa Tambah Dadi, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, mencatat kemajuan signifikan dalam bidang pembangunan infrastruktur, pembinaan sosial, serta pemberdayaan masyarakat selama masa kepemimpinan Kepala Desa Joko Sriono. Capaian ini menunjukkan model kepemimpinan desa yang tidak hanya berorientasi pada pembangunan fisik, tetapi juga memperhatikan aspek partisipasi masyarakat dan optimalisasi sumber daya lokal.
Dalam wawancara dengan Rinews.id pada Selasa (10/9), Kepala Desa Joko Sriono mengungkapkan bahwa keberhasilan pembangunan desa tidak terlepas dari beberapa prinsip penting: efektivitas kepemimpinan, partisipasi aktif masyarakat, perencanaan yang matang, serta pemanfaatan Dana Desa secara tepat sasaran.
“Seperti pada tahun 2024, kami telah melaksanakan pembangunan di berbagai titik, antara lain pembangunan jalan onderlagh sepanjang 1.093 meter dan pembangunan jembatan di Dusun 4. Seluruh kegiatan ini didanai dari Dana Desa yang dikelola secara transparan dan akuntabel,” ungkap Joko.

Selain proyek yang didanai negara, desa ini juga menunjukkan potensi kuat dalam hal gotong royong. Salah satu contohnya adalah pembukaan jalan usaha tani di Dusun 4 yang dilaksanakan melalui swadaya murni warga. Akses ini kini mempermudah mobilitas hasil pertanian warga ke pusat-pusat distribusi lokal, memperkuat ketahanan ekonomi desa berbasis sektor primer.
Menghadapi tahun anggaran 2025, Pemerintah Desa Tambah Dadi telah merancang agenda pembangunan lanjutan. Beberapa proyek yang direncanakan meliputi pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Dusun 3, pengeboran sumur di dua titik di Dusun 2, serta pembangunan drainase di Dusun 1. Di samping itu, pembuatan parit di Dusun 4 juga tengah digarap secara swadaya, menunjukkan konsistensi peran aktif masyarakat dalam pembangunan desa.
“Kami terus berupaya memastikan bahwa pembangunan merata dan menyentuh kebutuhan prioritas warga. Semua proses perencanaan kami libatkan masyarakat melalui musyawarah dusun dan musyawarah desa,” tegas Kepala Desa.
Tidak hanya pada pembangunan fisik, Desa Tambah Dadi juga mencatat kemajuan dalam pengelolaan ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Unit usaha yang dijalankan bergerak di bidang layanan BRI Link, dengan sebagian keuntungan dialokasikan untuk program sosial masyarakat.
Baca juga : Membangun Kepemimpinan Masa Depan: Bupati Satono Gali Gagasan Strategis Mahasiswa Sambas
Dalam keterangan resminya, Joko menyatakan bahwa sekitar 5% dari pendapatan BUMDes disalurkan sebagai bantuan sosial, termasuk untuk anak yatim dan kelompok rentan lainnya.
Menurut Sekretaris Desa, Waskito, capaian pembangunan ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat. “Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak, terutama partisipasi aktif warga yang turut serta dalam setiap program kerja desa,” ungkapnya.
Pola kepemimpinan partisipatif dan pembangunan berbasis kebutuhan nyata seperti yang ditunjukkan Desa Tambah Dadi menjadi contoh baik penerapan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Model ini menunjukkan pentingnya integrasi antara tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), pemberdayaan ekonomi lokal, dan infrastruktur pendukung sebagai pilar pembangunan berkelanjutan di desa.
Ke depan, diharapkan pemerintah pusat dan daerah dapat terus memberikan dukungan, baik dalam bentuk anggaran, pendampingan teknis, maupun kebijakan afirmatif lainnya untuk memperkuat kapasitas desa seperti Tambah Dadi dalam mewujudkan kesejahteraan berbasis komunitas.
Pewarta : Lii

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita
Semoga menjadi ladang zariah