
RI News Portal. Madiun 20 Juni 2025 – Dalam momentum peringatan Hari Jadi ke-107, Pemerintah Kota Madiun menandai tonggak sejarah baru dalam pengelolaan lingkungan dan pengembangan destinasi wisata edukatif melalui pembangunan Piramida Giza Bukit Buah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo. Peletakan batu pertama proyek ini dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Madiun, Maidi, pada Jumat (20/6/2025), bersamaan dengan seremoni ulang tahun kota.
Inisiatif ini tidak sekadar mencerminkan perayaan seremonial, melainkan juga merupakan representasi konkret dari transformasi tata kelola sampah dan inovasi tata ruang perkotaan berbasis lingkungan dan partisipasi publik. Dengan menjadikan tumpukan sampah sebagai fondasi untuk taman buah berbentuk piramida, Kota Madiun menghadirkan simbol keterpaduan antara pelestarian lingkungan, pemanfaatan ruang terbatas, dan penguatan identitas kota.
Turut hadir dalam peresmian tersebut Komandan Korem (Danrem) 081/DSJ, Kolonel Arm Untoro Hariyanto, yang memberikan apresiasi atas langkah progresif ini. “Kota Madiun ini unik dan menarik. Dengan segala keterbatasan luas wilayah, kota ini mampu mengubah ruang biasa menjadi luar biasa,” ujarnya. Ia mencontohkan keberhasilan proyek Pahlawan Street Center di atas aliran sungai sebagai preseden yang kini disusul oleh Piramida Giza Bukit Buah.

Menurut Kolonel Untoro, keberadaan taman piramida ini berpotensi menjadi katalisator baru bagi pertumbuhan ekonomi lokal, terutama melalui sektor pariwisata dan industri kreatif yang ramah lingkungan. Ia juga melihat proyek ini sebagai sarana edukatif untuk meningkatkan kesadaran ekologis di kalangan generasi muda dan masyarakat umum.
Dari sudut pandang kebijakan publik, proyek Piramida Giza Bukit Buah mencerminkan pergeseran paradigma dari pendekatan pengelolaan sampah yang bersifat eksklusif menjadi inklusif dan produktif. Transformasi TPA menjadi ruang publik menandai kolaborasi antara pemerintah daerah, militer, dan komunitas dalam mengintegrasikan aspek ekologis, ekonomi, dan estetika dalam pembangunan kota.
Lebih dari sekadar estetika atau branding, proyek ini mengandung nilai strategis dalam kerangka pembangunan berkelanjutan (sustainable development) sebagaimana tercermin dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), khususnya poin 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan) dan 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
Baca juga : Pulang dari Tanah Suci, Jemaah Haji Lumajang Diarahkan Menjadi Agen Nilai Sosial dan Spiritualitas
Wali Kota Maidi sendiri menyampaikan bahwa pembangunan ini tidak hanya bersifat simbolik, tetapi juga merupakan bentuk komitmen jangka panjang dalam menjadikan Kota Madiun sebagai kota yang adaptif terhadap tantangan lingkungan sekaligus progresif dalam pengembangan ruang kreatif dan inklusif.
“Pembangunan Piramida Giza Bukit Buah adalah warisan yang ingin kita tinggalkan, bahwa bahkan dari gunungan sampah sekalipun, kita bisa menciptakan sesuatu yang bernilai, baik secara sosial, ekologis, maupun ekonomis,” tegas Maidi.
Menutup acara, Danrem 081/DSJ menyampaikan harapannya agar Kota Madiun terus menjadi teladan dalam pembangunan yang humanistik dan visioner. “Selamat Hari Jadi ke-107 Kota Madiun. Semoga kota ini semakin berkarya, berbudaya, dan berprestasi,” ujarnya penuh semangat.
Pewarta : AS. Wisnu

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita
Cinta sejati bukanlah tentang mencari seseorang untuk melengkapi, tapi untuk saling melengkapi.