
RI News Portal. Semarang, 7 Juni 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina Patra Niaga menginisiasi program transformatif berbasis masyarakat dengan peluncuran dua kampanye pengelolaan limbah rumah tangga: UCollect dan Reverse Vending Machine (RVM). Program ini resmi diluncurkan di SPBU 41.502.02, Jalan Sisingamangaraja, Kota Semarang, bertepatan dengan perkenalan publik produk BBM rendah emisi terbaru mereka, Pertamax Green 95.
Melalui pendekatan partisipatoris, masyarakat diundang untuk menyumbangkan minyak jelantah ke kotak UCollect dan menukar botol plastik bekas melalui mesin RVM. Setiap kontribusi diberikan kompensasi berupa poin, saldo e-wallet, dan voucher digital yang dapat digunakan melalui aplikasi MyPertamina.
Plt. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menegaskan bahwa gerakan ini dimaksudkan sebagai upaya kolektif membangun kesadaran ekologi dari level mikro. “Kami percaya, perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil. Melalui program UCollect dan RVM, kami ingin SPBU menjadi tempat masyarakat bisa berkontribusi dan menjadi bagian dari gerakan peduli lingkungan,” ujarnya

Lebih jauh, program UCollect yang sudah berjalan sejak Desember 2024 memiliki dimensi strategis dalam konteks ekonomi sirkular, karena limbah minyak jelantah dikembangkan sebagai bahan baku untuk produk energi terbarukan seperti Sustainable Aviation Fuel (SAF) dan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO). Upaya ini juga mendukung target transisi energi nasional menuju pengurangan emisi karbon, sebagaimana tercantum dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia pasca COP26.
Program RVM sendiri menjadi solusi konkret atas persoalan penumpukan sampah plastik di kawasan urban, khususnya kota besar seperti Semarang yang mencatatkan produksi sampah harian mencapai 1.200 ton, dengan komposisi limbah plastik yang signifikan.
Peluncuran Pertamax Green 95, BBM berbasis bioetanol dengan oktan tinggi yang lebih ramah lingkungan, melengkapi paket inisiatif hijau ini. Produk ini merupakan respons atas tuntutan global dan nasional terhadap BBM rendah karbon, serta bagian dari transformasi bisnis energi Pertamina menuju portofolio hijau (green portfolio).
Baca juga : Banjir Anak Sungai Lalan di Musi Banyuasin: Ujian Ketangguhan Sosial dan Tata Kelola Risiko Bencana
Secara akademik, inisiatif ini menggambarkan upaya konkret dari korporasi BUMN dalam menjalankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Hal ini menjadi relevan ketika sektor energi tidak hanya menjadi aktor emitor utama, tetapi juga pemimpin dalam pengembangan inovasi berkelanjutan. Dalam konteks kebijakan publik, program ini dapat menjadi model sinergi antara sektor swasta dan masyarakat dalam pengelolaan limbah berbasis insentif.
Namun, efektivitas program ini membutuhkan integrasi lintas aktor, termasuk pemerintah daerah dalam hal regulasi pendukung, serta edukasi berkelanjutan kepada masyarakat agar partisipasi yang terbangun tidak bersifat sesaat atau simbolik.
Melalui langkah sederhana namun strategis seperti UCollect dan RVM, Pertamina Patra Niaga mengajak publik untuk mengambil bagian dalam upaya penyelamatan lingkungan. Kampanye ini menjadi cerminan bahwa agenda keberlanjutan bukan semata urusan pemerintah atau organisasi besar, tetapi dimulai dari dapur rumah tangga, dari botol yang didaur ulang, dan dari pilihan bahan bakar yang lebih bersih. Sebagaimana dikatakan oleh Mars Ega Legowo Putra: “Menjaga bumi bisa dimulai dari rumah.”
Pewarta : Dandi Setiawan

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal