
RI News Portal. Lampung Timur 16 Juli 2025 – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 Desa Pasir Sakti, Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur, yang digelar pada Juni 2025 lalu berlangsung meriah dan penuh makna. Dengan mengusung tema “Menuju Desa Pasir Sakti Maju, Indonesia Emas: Menjunjung Nilai Budaya dan Kearifan Lokal, Melanjutkan Pembangunan”, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam meneguhkan komitmen kolektif warga menuju pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan.
Kepala Desa Pasir Sakti, Suwarto, dalam wawancara Eklusif RI News Portal menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan sarat nilai kebersamaan dan gotong royong yang telah menjadi ciri khas masyarakat setempat.
“Mari terus kita rawat semangat kekompakan ini agar pembangunan desa lebih terarah dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga,” ujar Suwarto saat ditemui Rabu (16/7).

Praktik sosial seperti ini merupakan bentuk social capital (modal sosial) yang menjadi fondasi penting dalam pembangunan pedesaan (Putnam, 1993). Nilai-nilai kebersamaan dan kolaborasi masyarakat tidak hanya memperkuat kohesi sosial, tetapi juga meningkatkan efektivitas program pembangunan desa.
Perayaan diawali dengan doa lintas agama, mencerminkan kuatnya toleransi antarumat beragama. Malam syahdu kemudian diisi dengan sholawatan dan santunan anak yatim, yang menunjukkan dimensi religius sekaligus kepedulian sosial.
Selain itu, berbagai kegiatan budaya dan olahraga turut meramaikan peringatan ini, mulai dari pemotongan tumpeng, kirab budaya, lomba sepak bola antar dusun, bola voli, senam massal, jalan sehat, hingga pentas seni rakyat. Sebagai puncak acara, digelar pagelaran wayang kulit dan kirab budaya yang sarat makna spiritual dan historis. Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana pelestarian budaya lokal yang relevan dengan konsep cultural sustainability.
Baca juga : Pengangkatan 620 PPPK Tahap I Tahun 2024 di Melawi: Antara Dedikasi, Regulasi, dan Etika Pelayanan Publik
Ketua Panitia HUT ke-49, Sidik Tri Karyanto, menyebut bahwa seluruh rangkaian kegiatan merupakan hasil sinergi berbagai elemen masyarakat.
“Ini adalah bentuk cinta kita kepada desa. Semoga perayaan ini menjadi inspirasi untuk generasi muda dalam membangun desa yang lebih baik,” ujarnya.
Desa Pasir Sakti dikenal sebagai sentra tambak udang dan penghasil padi dengan lahan persawahan yang luas, sehingga menjadi bagian penting dari program ketahanan pangan di Lampung Timur. Upaya pengembangan ekonomi lokal juga ditunjukkan dengan hadirnya destinasi wisata Damar Island, yang baru diresmikan oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung. Inisiatif ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat desa dan menjadikan Pasir Sakti sebagai desa binaan Kejati Lampung.
Dari perspektif pembangunan berkelanjutan, langkah ini sejalan dengan pilar ekonomi dan sosial, di mana pariwisata berbasis masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan warga sekaligus memperkuat identitas budaya lokal (Sharpley & Telfer, 2015).
HUT ke-49 Desa Pasir Sakti menjadi contoh konkret bagaimana perayaan berbasis budaya dapat diarahkan untuk memperkuat community empowerment dan mengintegrasikan nilai kearifan lokal ke dalam agenda pembangunan. Pendekatan ini sejalan dengan paradigma participatory development, di mana masyarakat tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek dalam proses pembangunan (Chambers, 1997).
Peringatan ini bukan sekadar perayaan usia, melainkan representasi dari visi kolektif, kearifan lokal, dan upaya integrasi antara tradisi serta pembangunan modern. Jika dikelola secara konsisten, Desa Pasir Sakti dapat menjadi model desa berdaya budaya dan ekonomi yang mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Pewarta : Lii
