
RI News Portal. Wonogiri 16 Juli 2025 – Gelaran budaya Grebeg Suro 2025 resmi berlangsung di Lapangan Desa Gunungsari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, mulai Selasa (15/7/2025) hingga Sabtu (19/7/2025). Acara ini menampilkan beragam kesenian tradisional dan pertunjukan budaya sebagai upaya melestarikan kearifan lokal sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, Eko Sunarsono, mengatakan bahwa Grebeg Suro merupakan wadah bagi para seniman lokal untuk menampilkan karya mereka di hadapan masyarakat luas.
“Awalnya Grebeg Suro di Jatisrono hanya berupa pengajian. Kini kami kemas lebih meriah dengan rangkaian pertunjukan kebudayaan. Tujuannya untuk mewadahi seniman potensial agar bisa tampil,” ujar Eko dalam pidato pembukaan, Selasa (15/7).

Tema Grebeg Suro 2025 menekankan pada upaya pelestarian budaya di tengah arus modernisasi. Eko menegaskan bahwa pertunjukan kesenian harus tetap berlangsung agar generasi muda memahami nilai-nilai kedisiplinan dan kepekaan sosial.
Agenda Grebeg Suro diawali dengan pertunjukan tari reog dan musik tradisional pada hari pertama. Hari kedua menampilkan drum band dan marching band. Pada malam ketiga, masyarakat disuguhi tarian dari Sanggar Tunjung Biru, kirab apem, serta pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Pada Jumat (18/7), panggung diisi oleh pertunjukan musik sepanjang hari hingga malam, sebelum ditutup pada Sabtu (19/7) dengan doa bersama dan santunan untuk anak yatim piatu.
Baca juga : Kolaborasi Strategis Menuju Lampung Sejahtera: Gubernur Ajak Forkopimda dan BUMN Perkuat Sinergi Pembangunan
Antusiasme masyarakat terlihat dari membludaknya penonton, yang mencapai ratusan hingga seribuan warga. Menurut Eko, hal ini menunjukkan masyarakat Wonogiri masih menjunjung nilai komunal dan menganggap kesenian sebagai kekuatan sosial.
“Melalui kesenian, warga saling terhubung dan berbaur. Ini mempererat hubungan antarwarga sekaligus menjadi benteng terhadap dampak negatif perkembangan teknologi,” tambahnya.
Dorong Ekonomi Kreatif dan UMKM
Plt Camat Jatisrono, Danang Sugiatmoko, S.ST.MM, menambahkan bahwa Grebeg Suro juga berdampak positif pada perekonomian desa.
“Selain melestarikan budaya, acara ini menghidupkan UMKM. Banyak pelaku usaha mikro membuka lapak dan menjual produk mereka. Roda perekonomian desa berputar, masyarakat senang,” ujarnya.
Acara tahunan ini menjadi bukti nyata bahwa pelestarian budaya dapat berjalan beriringan dengan penguatan ekonomi lokal. Grebeg Suro 2025 pun diharapkan menjadi identitas budaya Jatisrono dan magnet pariwisata budaya di Wonogiri.
Pewarta : Nandar Suyadi
