Skip to content
02/07/2025
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
RI NEWS

RI NEWS

PORTAL BERITA INDONESIA

baner iklan
Primary Menu
  • Beranda
  • Internasional
  • Nasional
    • IstanaBerita seputar Istana
    • PemerintahanBerita seputar Pemerintahan
    • Parlemen
  • Regional
    • DKI JakartaBerita seputar DKI Jakarta
    • Jawa BaratBerita seputar Jawa Barat
    • Jawa TengahBerita seputar Jawa Tangah
    • Jawa TimurBerita seputar Jawa Timur
    • BaliBerita Seputar Bali
    • Nusa TenggaraBerita seputar Nusa Tenggara
    • SumateraBerita seputar Sumatera
    • KalimantanBerita seputar Kalimantan
    • SulawesiBerita seputar Sulawesi
    • PapuaBerita seputar Papua
  • Hiburan
  • Budaya
  • Buser Berita
    • TNI/PolriBerita seputar TNI dan Polri
    • KPKBerita seputar KPK
    • Hukum/PolitikBerita seputar Hukum
  • Olah Raga
  • Redaksi
  • Privacy Policy
Live
  • Home
  • World
  • Eskalasi Perang Rusia-Ukraina: Serangan Drone Terbesar dan Implikasi bagi Perdamaian Global

Eskalasi Perang Rusia-Ukraina: Serangan Drone Terbesar dan Implikasi bagi Perdamaian Global

Jurnalis RI News Portal Posted on 1 bulan ago 3 min read
Serangan Drone Terbesar dan Implikasi bagi Perdamaian Global
Silahkan bagikan ke media anda ...

RI News Portal. KYIV, Ukraina 27 Mei 2025 — Konflik Rusia-Ukraina memasuki fase kritis setelah Rusia melancarkan serangan pesawat nirawak terbesar sejak invasi dimulai pada Februari 2022. Artikel ini menganalisis dinamika serangan udara terbaru, respons komunitas internasional, serta implikasinya terhadap stabilitas geopolitik dan prospek resolusi damai di kawasan Eropa Timur.

Konflik bersenjata antara Federasi Rusia dan Ukraina telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun dan terus menunjukkan eskalasi, baik dari sisi militer maupun diplomatik. Pada pertengahan Mei 2025, Rusia melancarkan serangan drone (pesawat nirawak) terbesar ke Ukraina, dengan total lebih dari 900 unit diluncurkan dalam rentang waktu tiga hari. Eskalasi ini mempertegas posisi Rusia yang tidak menunjukkan tanda-tanda menuju de-eskalasi, meskipun terdapat inisiatif gencatan senjata dari Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.

Menurut Yuriy Ihnat, Kepala Departemen Komunikasi Angkatan Udara Ukraina, serangan pada Minggu malam (18 Mei 2025) melibatkan 355 drone, menjadikannya yang terbesar selama konflik berlangsung. Sehari sebelumnya, Rusia juga meluncurkan 298 drone dan 69 rudal, dalam serangan udara gabungan yang diklaim sebagai paling masif sejak invasi dimulai.

Pihak Rusia sendiri mengklaim berhasil menembak jatuh 103 drone Ukraina yang menyerang wilayah barat dan selatan, termasuk area sekitar Moskow. Informasi ini belum dapat diverifikasi secara independen, mengingat keterbatasan akses media dan pengawasan internasional di zona konflik.

Perang ini telah berkembang menjadi medan uji coba teknologi perang berbasis drone. Rusia dilaporkan menggunakan drone Shahed buatan Iran dan kini memproduksi versi domestiknya. Ukraina, di sisi lain, menerima bantuan drone dari mitra Barat dan juga mengembangkan drone jarak jauh untuk menyerang sasaran di dalam wilayah Rusia. Penggunaan drone secara masif ini menandai pergeseran strategi dari perang konvensional ke bentuk hybrid war yang melibatkan teknologi murah namun efektif.

Presiden AS Donald Trump, dalam pernyataannya, menyebut Presiden Vladimir Putin sebagai “gila” dan mengancam sanksi besar, meskipun belum mengambil langkah konkret. Pernyataan ini menandai perubahan nada diplomatik dari Trump, yang sebelumnya dikenal memiliki relasi baik dengan Kremlin.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Friedrich Merz juga menunjukkan kekhawatiran mendalam. Macron menuduh Putin “berbohong kepada Eropa dan Amerika”, serta menyerukan batas waktu diplomatik sebelum sanksi besar diberlakukan. Merz bahkan menyatakan bahwa tidak ada lagi batasan jangkauan bagi senjata yang dikirim ke Ukraina, membuka kemungkinan penggunaan senjata tersebut terhadap sasaran militer di wilayah Rusia.

Baca juga : TNI Tegaskan Komitmen pada Kebebasan Berpendapat, Respons Isu Penurunan Artikel Media Online

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, mengonfirmasi bahwa blok tersebut akan menjatuhkan sanksi tambahan kepada Moskow, menyusul “serangan yang sangat mengerikan” yang diluncurkan Rusia dalam beberapa hari terakhir.

Dari sudut pandang hukum internasional, eskalasi ini menimbulkan pertanyaan serius terkait proporsionalitas dan perlindungan terhadap warga sipil. Serangan udara masif dengan drone, meskipun secara teknis presisi, tetap memiliki potensi menimbulkan korban sipil, yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional apabila tidak memperhatikan prinsip pembedaan dan kehati-hatian.

Pertukaran tahanan yang terjadi secara paralel—lebih dari 1.000 orang dibebaskan oleh masing-masing pihak—menunjukkan adanya saluran negosiasi terbatas yang masih berjalan, meskipun prospek perdamaian menyeluruh tampak semakin suram.

Serangan drone terbesar oleh Rusia terhadap Ukraina menandai fase baru dalam konflik ini. Di tengah kebuntuan diplomatik, penggunaan teknologi militer yang terus meningkat justru memperpanjang konflik dan menjauhkan solusi damai. Komunitas internasional, terutama Perserikatan Bangsa-Bangsa dan OSCE, perlu memperkuat tekanan politik dan diplomatik serta memfasilitasi perundingan berbasis hukum internasional dan perlindungan hak asasi manusia.

Pewarta : Setiawan S.Th

Baca Berita lain >>>>>>>>>>>
#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal

Silahkan bagikan ke media anda ...

Continue Reading

Previous: TNI Tegaskan Komitmen pada Kebebasan Berpendapat, Respons Isu Penurunan Artikel Media Online
Next: Insiden Penabrakan dalam Parade Juara Liverpool: Refleksi atas Keamanan Publik, Persepsi Terorisme, dan Potensi Misinformasi

Related Stories

Rusia Klaim Kuasai Seluruh Wilayah Luhansk
2 min read

Rusia Klaim Kuasai Seluruh Wilayah Luhansk, Ukraina Perkuat Upaya Pertahanan

Jurnalis RI News Portal Posted on 4 jam ago
Mahkamah Konstitusi Thailand Skors Paetongtarn Shinawatra
3 min read

Mahkamah Konstitusi Thailand Skors Paetongtarn Shinawatra, Dinasti Politik Shinawatra di Ujung Tanduk

Jurnalis RI News Portal Posted on 5 jam ago
Iran Akui Kerusakan Serius Akibat Serangan AS-Israel
2 min read

Iran Akui Kerusakan Serius Akibat Serangan AS-Israel, Peluang Dialog dengan Washington Masih Terbuka

Jurnalis RI News Portal Posted on 5 jam ago
#Advestaiment RI_News
#Iklan RI_News
#Iklan RI_News
#Iklan RI_News

Recent Posts

  • BTS Umumkan Comeback pada 2026 dengan Album Baru dan Tur Dunia
  • Movie Review: “Jurassic World Rebirth” Napas Baru Sang Dinosaurus, Aksi Seru di Pulau Terlantar
  • Rusia Klaim Kuasai Seluruh Wilayah Luhansk, Ukraina Perkuat Upaya Pertahanan
  • Mahkamah Konstitusi Thailand Skors Paetongtarn Shinawatra, Dinasti Politik Shinawatra di Ujung Tanduk
  • Iran Akui Kerusakan Serius Akibat Serangan AS-Israel, Peluang Dialog dengan Washington Masih Terbuka

Komentar

  1. Sami.s mengenai MK Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal Mulai 2029, Akhiri “Perimpitan” Tahapan Demokrasi
  2. Sami.s mengenai Beijing Serukan AS Berhenti Sebarkan Persepsi Menyesatkan tentang China
  3. Sugeng Rudianto mengenai Kirab Gunungan Apem Desa Tanggulangin: Tradisi Religius dan Strategi Penguatan Destinasi Wisata Berbasis Budaya Lokal
  4. Tukino gaul gaul mengenai Desa Slogoretno Masuk 15 Besar Nasional: Model Inovasi Digitalisasi Desa dari Wonogiri
  5. Sami.s mengenai CBI SME Bureau Diresmikan: Langkah Strategis Meningkatkan Inklusi Pembiayaan UMKM Melalui Skema B2B Berbasis Data

Arsip

  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Mei 2024

Berita Video

Berita video mengungkap fakta dengan visual live dan streaming.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bersama Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu meninjau langsung tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Minggu (7/6), menyusul protes masyarakat setempat. Pemerintah memutuskan menghentikan sementara aktivitas tambang sambil menunggu evaluasi menyeluruh dari Kementerian ESDM.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Sabtu (7/6), menyebut Uni Eropa telah menyepakati pemberian level playing field untuk produk ekspor perikanan Indonesia. Dengan demikian, produk perikanan RI mendapatkan perlakuan yang setara dengan negara-negara ASEAN lain seperti Thailand dan Filipina.

Cara Instal Aplikasi RI News Portal di HP kalian ; Download file Zip apk RI News Portal, simpan dan ekstrak file Zip. Kemudian instal ..... enjoy RI News Portal sudah di HP Kalian.

Aplikasi RI News PortalUnduh
Aplikasi RI News PortalUnduh

RI NEWS-Media Portal Berita Republik Indonesia-Menyajikan informasi peristiwa yang teraktual dan terpercaya-Virnanda Creator Production adalah media pemberitaan yang berdedikasi tinggi untuk menyampaikan informasi berkualitas kepada masyarakat. Kami berkomitmen untuk menjadi sumber informasi dunia yang akurat, cepat, dan terpercaya. Kami percaya bahwa informasi yang baik dapat mencerdaskan umat manusia dan menjaga kedamaian dunia. Oleh karena itu, kami berupaya menciptakan dunia yang terbebas dari pertikaian dan permusuhan.

Pos-pos Terbaru

  • BTS Umumkan Comeback pada 2026 dengan Album Baru dan Tur Dunia
  • Movie Review: “Jurassic World Rebirth” Napas Baru Sang Dinosaurus, Aksi Seru di Pulau Terlantar
  • Rusia Klaim Kuasai Seluruh Wilayah Luhansk, Ukraina Perkuat Upaya Pertahanan
  • Mahkamah Konstitusi Thailand Skors Paetongtarn Shinawatra, Dinasti Politik Shinawatra di Ujung Tanduk
  • Iran Akui Kerusakan Serius Akibat Serangan AS-Israel, Peluang Dialog dengan Washington Masih Terbuka
Copyright © RI News Production | Editor IT by Setiawan Wibisono | PT. VIRNANDA CREATOR PRODUCTIONS.