Skip to content
04/12/2025
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
RI NEWS

RI NEWS

PORTAL BERITA INDONESIA

baner iklan
Primary Menu
  • Beranda
  • Internasional
  • Nasional
    • IstanaBerita seputar Istana
    • PemerintahanBerita seputar Pemerintahan
    • Parlemen
  • Regional
    • AcehBerita Seputar Aceh
    • DKI JakartaBerita seputar DKI Jakarta
    • Jawa BaratBerita seputar Jawa Barat
    • Jawa TengahBerita seputar Jawa Tangah
    • Jawa TimurBerita seputar Jawa Timur
    • BaliBerita Seputar Bali
    • Nusa TenggaraBerita seputar Nusa Tenggara
    • SumateraBerita seputar Sumatera
    • KalimantanBerita seputar Kalimantan
    • SulawesiBerita seputar Sulawesi
    • PapuaBerita seputar Papua
    • MalukuBerita seputar Maluku
  • Hiburan
  • Budaya
  • Buser Berita
    • TNI/PolriBerita seputar TNI dan Polri
    • KPKBerita seputar KPK
    • Hukum/PolitikBerita seputar Hukum
  • Olah Raga
  • Redaksi
  • Privacy Policy
Live
  • Home
  • World
  • Desakan Kode Etik Laut China Selatan: Seruan Presiden Marcos Jr. dan Tantangan Kolektif ASEAN

Desakan Kode Etik Laut China Selatan: Seruan Presiden Marcos Jr. dan Tantangan Kolektif ASEAN

Jurnalis RI News Portal Posted on 6 bulan ago 3 min read
Desakan Kode Etik Laut China Selatan
Silahkan bagikan ke media anda ...

RI News Portal. Kuala Lumpur, 27 Mei 2025 – Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menyerukan penetapan segera kode etik kawasan di Laut China Selatan (LCS) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia. Seruan tersebut menjadi penegasan atas urgensi kolektif ASEAN dalam menghadapi ketegangan geopolitik yang terus meningkat di kawasan strategis tersebut.

Dalam pernyataan resminya, Marcos menekankan pentingnya “langkah konkret dan kerja sama regional yang lebih erat” guna mencegah salah perhitungan strategis yang dapat berujung pada konflik terbuka. Seruan ini tidak sekadar menyuarakan kepentingan nasional Filipina, tetapi mencerminkan kekhawatiran mendalam negara-negara Asia Tenggara terhadap eskalasi militerisasi dan klaim sepihak Tiongkok atas hampir seluruh wilayah Laut China Selatan.

Upaya ASEAN dan Tiongkok untuk menyepakati Code of Conduct (CoC) di LCS telah berlangsung lebih dari dua dekade, sejak dimulainya negosiasi pada 2002. Namun, hingga kini tidak ada konsensus final yang tercapai. Hambatan utama adalah tumpang tindih klaim teritorial serta perbedaan kepentingan nasional antarnegara anggota ASEAN. Selain itu, ketegangan diperparah oleh agresivitas Tiongkok yang menolak keputusan arbitrase internasional tahun 2016 yang memenangkan Filipina.

Putusan Pengadilan Arbitrase Permanen (PCA) di Den Haag menyatakan bahwa klaim historis Tiongkok atas sembilan garis putus-putus (nine-dash line) tidak memiliki dasar hukum dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS). Namun, Tiongkok secara terbuka menolak putusan tersebut, menciptakan ketegangan hukum dan diplomatik yang belum terselesaikan hingga kini.

Selama ini, ASEAN mengedepankan prinsip non-intervensi dan konsensus sebagai fondasi relasi regional. Namun, pendekatan ini kian dipertanyakan efektivitasnya di tengah meningkatnya tantangan geopolitik. Para pengamat menganggap netralitas ASEAN justru dimanfaatkan oleh aktor besar seperti Tiongkok untuk memperkuat hegemoni regional tanpa perlawanan berarti.

Desakan Marcos agar ASEAN bersatu dan bersikap tegas merupakan refleksi dari kebutuhan akan pendekatan yang lebih strategis dan berani. Seruan tersebut bukan hanya menyoal hak maritim Filipina, tetapi juga mengangkat isu integritas hukum internasional, stabilitas regional, dan kedaulatan kolektif ASEAN.

Baca juga : Program Tamasya Permudah Ibu Pekerja dan Dukung Investasi SDM Sejak Dini

Secara akademis, konflik Laut China Selatan menyentuh irisan antara hukum internasional, politik keamanan, dan hubungan antarnegara di Asia Tenggara. Kegagalan mencapai CoC mencerminkan lemahnya mekanisme regional dalam menyikapi konfrontasi besar yang bersifat asimetris. Ketidakseimbangan antara kekuatan negara besar seperti Tiongkok dan negara-negara anggota ASEAN menuntut solidaritas regional yang lebih substansial.

Langkah yang diusulkan Marcos Jr. untuk mempercepat pembentukan kode etik harus dilihat sebagai momentum kritis dalam diplomasi multilateral ASEAN. Penyusunan CoC yang mengikat secara hukum (legally binding) akan menjadi tonggak penting dalam menjaga kebebasan navigasi, penyelesaian sengketa damai, serta perlindungan sumber daya laut yang vital bagi ekonomi kawasan.

ASEAN sebagai organisasi kawasan yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar, dihadapkan pada ujian penting dalam menentukan masa depan stabilitas dan tata kelola maritim regional. Seruan Marcos Jr. di KTT ke-46 ini seharusnya tidak hanya menjadi retorika diplomatik, melainkan awal dari konsolidasi kepentingan kolektif ASEAN dalam menghadapi tekanan eksternal yang semakin kompleks.

Pewarta : Setiawan S.TH

Baca Berita lain >>>>>>>>>>>
#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal

Silahkan bagikan ke media anda ...

Continue Reading

Previous: Program Tamasya Permudah Ibu Pekerja dan Dukung Investasi SDM Sejak Dini
Next: KWRI Lampung Rayakan HUT ke-27: Momentum Refleksi, Konsolidasi Pers, dan Penguatan Peran Strategis dalam Pembangunan Daerah

Related Stories

Upaya Akhiri Perang Ukraina Memasuki Fase Kritis
3 min read

Delegasi AS Pimpin Pembicaraan Langsung dengan Putin di Moskow: Upaya Akhiri Perang Ukraina Memasuki Fase Kritis

Jurnalis RI News Portal Posted on 17 jam ago
IMIP Raih Penghargaan Filantropi Terbaik Asia 2025 di Hainan
2 min read

IMIP Raih Penghargaan Filantropi Terbaik Asia 2025 di Hainan

Jurnalis RI News Portal Posted on 17 jam ago
Majelis Umum PBB Tegaskan Komitmen Damai- Resolusi Pendudukan Israel Picu Debat Global di Tengah Rencana Trump untuk Gaza
4 min read

Majelis Umum PBB Tegaskan Komitmen Damai: Resolusi Pendudukan Israel Picu Debat Global di Tengah Rencana Trump untuk Gaza

Jurnalis RI News Portal Posted on 17 jam ago
#Advestaiment RI_News
#Iklan RI_News
#Iklan RI_News
Berita Video

Recent Posts

  • Pengumuman UMP 2026: Antara Fleksibilitas Daerah, Keseimbangan Upah, dan Target Pertumbuhan 5,5 Persen
  • Polda Sumut Percepat Penyaluran Bantuan ke Sibolga dan Tapanuli Tengah via Udara: Strategi Logistik Darurat di Tengah Isolasi Wilayah Pasca-Banjir Bandang
  • Pagutan Siaga: Kelurahan di Wonogiri Bangun Kesadaran Kolektif Hadapi Ancaman Longsor dan Puting Beliung
  • Rans Simba Bogor Lepas Devon van Oostrum akibat Regulasi Baru IBL 2026
  • Rencana Pemasangan Kembali Chattra di Puncak Stupa Borobudur Tahun 2026: Upaya Melengkapi “Living Heritage” Tanpa Mengubah Struktur Asli

Komentar

  1. Sami.s mengenai Bara Progib 08 Laporkan Akun @AnakIsrael7828 ke Bareskrim Polri atas Dugaan Penyebaran Hoaks Terhadap Presiden Prabowo
  2. rendro mengenai Penodaan Bendera Merah Putih di Jembrana: Protes Mabuk RKUHP Berujung Ancaman 5 Tahun Penjara
  3. Tukino gaul gaul mengenai POSCO International Capai Integrasi Vertikal Penuh pada Industri Minyak Sawit Indonesia
  4. Sami.s mengenai Masyarakat Indrapura Bersatu Akhiri Blokade Jalan setelah Bupati Pesisir Selatan Nyatakan Dukungan Penuh atas Tuntutan Plasma 20%
  5. Sugeng Rudianto mengenai Dugaan Penyimpangan Berat pada Proyek Rabat Beton Sironcitan, Angkola Selatan: Anggaran Rp200 Juta Hanya Terealisasi Rp17 Juta Sebagai Upah Tukang

Arsip

  • Desember 2025
  • November 2025
  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Mei 2024

Berita Video

Berita video mengungkap fakta dengan visual live dan streaming.

Cara Instal Aplikasi RI News Portal di HP kalian ; Download file Zip apk RI News Portal, simpan dan ekstrak file Zip. Kemudian instal ..... enjoy RI News Portal sudah di HP Kalian.

Aplikasi RI News PortalUnduh
Aplikasi RI News PortalUnduh

RI NEWS-Media Portal Berita Republik Indonesia-Menyajikan informasi peristiwa yang teraktual dan terpercaya-Virnanda Creator Production adalah media pemberitaan yang berdedikasi tinggi untuk menyampaikan informasi berkualitas kepada masyarakat. Kami berkomitmen untuk menjadi sumber informasi dunia yang akurat, cepat, dan terpercaya. Kami percaya bahwa informasi yang baik dapat mencerdaskan umat manusia dan menjaga kedamaian dunia. Oleh karena itu, kami berupaya menciptakan dunia yang terbebas dari pertikaian dan permusuhan.

Pos-pos Terbaru

  • Pengumuman UMP 2026: Antara Fleksibilitas Daerah, Keseimbangan Upah, dan Target Pertumbuhan 5,5 Persen
  • Polda Sumut Percepat Penyaluran Bantuan ke Sibolga dan Tapanuli Tengah via Udara: Strategi Logistik Darurat di Tengah Isolasi Wilayah Pasca-Banjir Bandang
  • Pagutan Siaga: Kelurahan di Wonogiri Bangun Kesadaran Kolektif Hadapi Ancaman Longsor dan Puting Beliung
  • Rans Simba Bogor Lepas Devon van Oostrum akibat Regulasi Baru IBL 2026
  • Rencana Pemasangan Kembali Chattra di Puncak Stupa Borobudur Tahun 2026: Upaya Melengkapi “Living Heritage” Tanpa Mengubah Struktur Asli
Copyright © RI News Production | Editor IT by Setiawan Wibisono | PT. VIRNANDA CREATOR PRODUCTIONS.