
RI News Portal. Bogor 16 Juli 2025 – Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) meresmikan Program Leupeut Bogor (Lebih Seru di Perpustakaan Bogor) pada Sabtu (17/5/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Buku Nasional. Program ini merupakan proyek perubahan yang digagas oleh Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Bogor, Rudiyana, yang saat ini tengah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II di Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Jakarta.
Kepala Disparbud Kota Bogor, Iceu Pujiati, hadir mewakili Wali Kota Bogor dalam peresmian ini. Iceu menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam mendukung inovasi tersebut.
“Saya harap masyarakat ikut aktif berpartisipasi dalam proper ini sebagai inovasi transformasi perpustakaan menjadi ekosistem kolaborasi literasi dan kreasi,” ujarnya.

Menurut Rudiyana, Leupeut Bogor dirancang sebagai inovasi untuk mengubah peran perpustakaan dari sekadar tempat penyimpanan buku menjadi pusat interaksi komunitas.
“Program Leupeut Bogor adalah gagasan inovasi untuk melakukan transformasi fungsi Perpustakaan Kota Bogor dari hanya sebagai tempat menyimpan buku, menjadi rumah komunitas sebagai ekosistem kolaborasi komunitas literasi dan kreasi,” jelasnya.
Program ini diharapkan mampu mendorong kreativitas dan meningkatkan kompetensi masyarakat, yang pada gilirannya dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah.
“Ekosistem kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan masyarakat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Kota Bogor,” tambah Rudiyana.
Sebagai implementasi awal, dilakukan penandatanganan kerja sama antara Diarpus Kota Bogor dengan sejumlah komunitas literasi dan kreatif, seperti Paguyuban Duta Baca Kota Bogor, Reka Bogor, SMX, dan Berkawan Indonesia. Kemitraan ini diharapkan memperluas akses masyarakat terhadap program literasi dan ruang kreatif di Kota Bogor.
Baca juga : Sragen: Inovasi PESAN MASMAN Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik di Kecamatan Jenar
Inovasi ini mencerminkan paradigma baru tata kelola perpustakaan di era digital, yang tidak hanya fokus pada fungsi arsip dan penyediaan literatur, tetapi juga membangun ekosistem berbasis kolaborasi (collaborative governance). Pendekatan ini sejalan dengan konsep smart city dan pengembangan knowledge-based economy, di mana literasi dan kreativitas menjadi penggerak inovasi lokal.
Selain itu, program ini merepresentasikan model co-creation dalam pelayanan publik, yang menempatkan masyarakat bukan sekadar sebagai pengguna layanan, melainkan sebagai mitra dalam pengembangan pengetahuan dan kreativitas.
Pewarta : Moh Romli
