
RI News Portal. Jakarta, 2 Oktober 2025 – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengumumkan bahwa seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Indonesia akan dilengkapi alat rapid test untuk mencegah kasus keracunan makanan. Kebijakan ini diambil menyusul keberhasilan SPPG di bawah naungan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang tercatat bebas dari kasus keracunan.
Dalam pernyataannya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (1/10/2025), Dadan menjelaskan bahwa standar fasilitas dapur yang dikelola Polri menjadi salah satu alasan keberhasilan tersebut. “Pertama, seluruh bangunan yang dibangun oleh Polri itu standarnya bagus. Kemudian yang kedua, mereka melakukan rapid test sebelum makanan diedarkan,” ujar Dadan.
Ia menambahkan bahwa kebijakan ini sejalan dengan instruksi presiden yang mewajibkan seluruh SPPG menerapkan prosedur serupa. “Instruksi presiden bahwa seluruhnya nanti akan melakukan seperti itu,” tegasnya

Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Chaniago, dalam rapat kerja dengan BGN dan Kementerian Kesehatan pada hari yang sama, menyoroti keberhasilan pengelolaan SPPG oleh Polri. Menurutnya, sekitar 600 SPPG di bawah Polri tidak pernah menghadapi masalah keracunan makanan. “Saya punya informasi kalau Polri itu punya 600 SPPG. Tidak ada temuan kasus keracunan terhadap penerima manfaat di sana,” ungkap legislator dari Fraksi NasDem ini.
Irma menekankan bahwa keberhasilan ini dapat menjadi model bagi BGN dalam mengelola SPPG secara nasional. “Nggak penting mau politisi, Polri, TNI, atau siapa pun yang mengelola dapur, yang penting itu tanggung jawabnya,” katanya. Ia juga menambahkan bahwa dapur-dapur di bawah Polri telah memenuhi standar operasional yang ketat, sehingga menjadi contoh baik dalam tata kelola program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca juga : Polri Terapkan Alat Rapid Test di Dapur MBG untuk Cegah Keracunan Pangan
Kebijakan penerapan rapid test ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan pangan di seluruh SPPG, sekaligus memastikan kualitas gizi yang diterima masyarakat, khususnya anak-anak sebagai penerima manfaat utama program MBG. BGN kini tengah mempersiapkan implementasi kebijakan ini secara bertahap di seluruh daerah.
Pewarta : Nandang Bramantyo
