RI News Portal. Ngadirojo, Wonogiri – Di tengah maraknya ancaman sosial yang mengintai generasi muda, Polsek Ngadirojo Polres Wonogiri mengambil langkah proaktif dengan menggelar sosialisasi pencegahan pernikahan dini, kenakalan remaja, serta bahaya penyalahgunaan narkoba. Kegiatan bertajuk “Remaja Tangguh, Masa Depan Cerah” ini berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Desa Pondok, Kecamatan Ngadirojo, pada Rabu pagi, 3 Desember 2025, mulai pukul 09.00 WIB.
Acara yang menyasar ratusan remaja setempat ini menghadirkan narasumber dari Polsek Ngadirojo, Briptu Panji dan Briptu Bintang, didampingi Kepala Desa Pondok serta Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ngadirojo. Pendekatan yang digunakan tidak lagi bersifat satu arah, melainkan dialogis dan interaktif sehingga para peserta berani menyampaikan pengalaman serta kekhawatiran mereka sehari-hari.
Dalam paparannya, petugas kepolisian menyoroti data nasional yang masih memprihatinkan: ribuan kasus pernikahan dini setiap tahunnya berkorelasi kuat dengan tingginya angka putus sekolah, kemiskinan struktural, hingga risiko kesehatan reproduksi pada ibu dan bayi. Sementara itu, kenakalan remaja yang tidak tertangani dini kerap menjadi pintu masuk peredaran gelap narkotika di lingkungan pedesaan.

“Kami tidak ingin hanya datang saat sudah terjadi tindak pidana. Lebih baik mencegah sejak sekarang, karena remaja yang terjerat narkoba atau menikah terlalu dini hampir selalu kehilangan kesempatan meraih cita-cita,” tegas Briptu Panji di hadapan peserta.
Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo, S.H., S.I.K., M.P.M., melalui Kasi Humas AKP Anom Prabowo, S.H., M.H., menyampaikan penghargaan tinggi atas inisiatif jajaran Polsek Ngadirojo. Menurutnya, pendekatan pencegahan berbasis komunitas seperti ini selaras dengan paradigma Polri Presisi yang menekankan penyelesaian masalah dari hulu.
“Generasi muda adalah investasi jangka panjang bangsa. Ketika mereka tercebur ke dalam pernikahan dini atau narkoba, bukan hanya individu yang rugi, melainkan seluruh ekosistem sosial dan ekonomi desa,” ungkap AKP Anom mengutip pernyataan Kapolres.
Ia menambahkan bahwa Polri tidak dapat bekerja sendirian. Sinergi lintas sektor – mulai dari pemerintah desa, KUA, sekolah, hingga organisasi kepemudaan – menjadi kunci keberhasilan membentuk “benteng moral” yang kokoh bagi anak-anak dan remaja.
Baca juga : Polres Wonogiri Gencarkan Sosialisasi Kepatuhan Berkendara Jelang Nataru 2025
Kepala Desa Pondok dalam sambutannya menyatakan kesiapannya menjadikan sosialisasi ini sebagai program rutin tahunan, bahkan berencana membentuk “Kader Anti Narkoba dan Pernikahan Dini” yang terdiri dari remaja terpilih untuk menjadi peer educator di lingkungan sekitar.
Para remaja yang hadir mengaku mendapat pencerahan baru. “Saya dulu menganggap menikah muda itu biasa saja karena banyak teman yang begitu. Tapi setelah dijelaskan risikonya, saya jadi berpikir ulang,” ujar Salsa, salah satu peserta kelas XI.
Kegiatan ditutup dengan pembagian booklet edukasi serta komitmen bersama antara aparat, tokoh masyarakat, dan remaja untuk terus menjaga Desa Pondok sebagai kawasan bebas pernikahan dini dan narkoba – sebuah langkah kecil yang diharapkan menjadi teladan bagi desa-desa lain di Kabupaten Wonogiri.
Pewarta: Nandang Bramantyo

