
RI News Portal. Wonogiri 14 Juli 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Internasional, Pemerintah Kabupaten Wonogiri menyelenggarakan Bazar UMKM yang berlangsung pada 12–15 Juli 2025 di Stadion Pringgondani. Kegiatan ini tak sekadar menjadi ajang promosi produk unggulan lokal, namun juga menegaskan pentingnya UMKM sebagai pilar ekonomi kerakyatan yang strategis di tingkat daerah.
Data yang dirilis Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Wonogiri mencatat sebanyak 59.529 pelaku UMKM telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Jumlah tersebut merepresentasikan tidak hanya keberagaman jenis usaha—mulai dari kuliner, kriya, hingga jasa—tetapi juga penyebaran geografis yang mencakup 25 kecamatan se-Wonogiri.
“Cakupan yang sangat luas ini tentu membutuhkan perhatian, bimbingan, dan dukungan agar UMKM kita mampu tumbuh dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Wakil Bupati Wonogiri, Imron Rizkyarno, dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Sabtu (12/07). Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan peringatan HUT ke-79 Bank BNI, yang turut menjadi mitra strategis dalam penguatan pembiayaan dan literasi keuangan UMKM.

Bazar ini bukan sekadar seremonial ekonomi lokal, tetapi juga menjadi ruang interaktif yang mempertemukan pelaku usaha dengan lembaga keuangan, akademisi, dan pemerintah. Di dalamnya, berlangsung pula diskusi dan edukasi tentang inklusi keuangan, pembiayaan mikro, serta strategi pemasaran digital, sebagai bagian dari agenda pemberdayaan berbasis kolaborasi.
Penekanan pada inklusi keuangan menjadi sorotan utama. Banyak pelaku UMKM, khususnya di daerah pedesaan, masih menghadapi hambatan dalam mengakses layanan perbankan dan modal usaha. Melalui kemitraan dengan sektor perbankan seperti BNI, diharapkan transformasi ekonomi digital dan pembiayaan inklusif dapat menjangkau lapisan usaha mikro yang paling rentan.
Baca juga : Tragedi Penerbangan Medevac di Southend: Kecelakaan Tunggal Picu Penutupan Bandara dan Penyelidikan Intensif
Penyelenggaraan Bazar UMKM ini mencerminkan pendekatan pembangunan ekonomi daerah berbasis komunitas dan partisipatif. Dengan memfasilitasi ruang temu antara pelaku usaha, konsumen, dan lembaga pendukung, Pemerintah Kabupaten Wonogiri berupaya membangun ekosistem UMKM yang berkelanjutan dan resilien terhadap tekanan ekonomi makro.
Kegiatan ini juga diharapkan menjadi titik tolak sinergi lintas sektor untuk memperkuat daya saing produk lokal, memperluas akses pasar, dan mendorong akselerasi UMKM naik kelas. Dalam konteks pembangunan jangka panjang, keberhasilan pemberdayaan UMKM akan berkontribusi langsung pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama dalam aspek pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi inklusif.
Pewarta : Nandar Suyadi

