
RI News Portal. Bayung Lencir, Musi Banyuasin – 6 Juni 2025 — Sedikitnya 90 kepala keluarga (KK) di Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, terdampak banjir yang dipicu oleh luapan anak Sungai Lalan. Peristiwa ini terjadi usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat (6/6/2025) pagi, dengan ketinggian air mencapai 1,20 meter dan merendam pemukiman warga di tiga Rukun Tetangga (RT): 15, 19, dan 20.
Banjir yang datang tiba-tiba ini memaksa puluhan keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Rina (42), salah seorang warga yang terdampak, menyatakan bahwa air naik sangat cepat dan membuat warga tidak sempat menyelamatkan seluruh harta bendanya. “Kami terpaksa mengungsi ke rumah saudara. Air naik cepat, barang-barang tidak sempat semuanya diangkat,” ungkapnya saat ditemui di lokasi pengungsian.
Merespons kejadian tersebut, pemerintah setempat bersama unsur TNI, Polri, dan relawan sosial seperti Tagana dan TKSK segera melakukan upaya evakuasi dan distribusi bantuan. Camat Bayung Lencir, M. Imron, menyatakan bahwa keselamatan warga merupakan prioritas utama. Posko darurat telah didirikan, lengkap dengan dapur umum dan layanan kesehatan dasar.

“Kami bergerak cepat agar tidak ada korban. Langkah-langkah antisipasi terus kami lakukan bersama seluruh tim,” kata Imron. Dalam proses evakuasi, tim menggunakan perahu karet dan kendaraan dinas untuk menjangkau wilayah yang sulit diakses.
Koordinasi lanjutan juga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan. Bupati H. M. Toha turut mengeluarkan imbauan kepada warga agar tetap waspada dan menjauhi kawasan aliran sungai yang berpotensi membahayakan keselamatan.
Fenomena banjir yang berulang di wilayah ini menyiratkan persoalan struktural dalam tata kelola lingkungan dan sistem drainase perkotaan maupun perdesaan. Luapan anak Sungai Lalan bukan semata akibat cuaca ekstrem, tetapi juga dipengaruhi oleh degradasi daerah tangkapan air, minimnya ruang resapan, dan kurangnya pengawasan terhadap alih fungsi lahan di sekitar daerah aliran sungai (DAS).
Dari perspektif kebijakan publik, peristiwa ini memperlihatkan pentingnya pengarusutamaan mitigasi bencana dalam perencanaan pembangunan daerah. Berdasarkan kajian BNPB dan Kementerian ATR/BPN, banyak wilayah rentan banjir di Sumsel yang belum memiliki peta risiko bencana atau rencana kontingensi yang komprehensif.
Di sisi lain, fenomena ini juga menyentuh aspek keadilan ekologis dan etika kebijakan. Warga yang terdampak umumnya berada di zona marjinal secara geografis dan ekonomi. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan etis mengenai distribusi risiko dan siapa yang paling menderita ketika infrastruktur perlindungan lingkungan tidak merata.
Meskipun air mulai surut di beberapa titik, banyak warga masih bertahan di tempat pengungsian karena belum memungkinkan kembali ke rumah masing-masing. Mereka berharap bantuan logistik tetap mengalir dan pemerintah segera melakukan perbaikan atau pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir yang lebih permanen.
Dari kejadian ini, setidaknya terdapat tiga rekomendasi kebijakan yang mendesak untuk dipertimbangkan:
- Perkuatan Infrastruktur Mitigasi: Pemerintah daerah perlu memprioritaskan pembangunan tanggul, drainase, dan sistem early warning system di wilayah rawan.
- Reformasi Tata Ruang dan Pengawasan DAS: Penegakan aturan tata guna lahan, termasuk pencegahan eksploitasi lahan di hulu sungai, harus menjadi bagian dari strategi jangka panjang.
- Pendidikan Risiko dan Pemberdayaan Komunitas: Warga perlu dilibatkan aktif dalam pendidikan kebencanaan, termasuk pelatihan evakuasi dan manajemen risiko lokal.
Peristiwa banjir di Bayung Lencir bukan semata bencana alam, melainkan pengingat keras akan pentingnya membangun ketangguhan sosial-ekologis. Dalam konteks perubahan iklim dan pertumbuhan penduduk, membangun sistem respons yang tangguh dan inklusif bukan lagi pilihan, melainkan keharusan.
Pewarta : Alfika Darwis

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal