
RI News Portal. Semarang, 18 Juni 2025 — Dalam upaya mendorong reintegrasi sosial warga binaan melalui penguatan keterampilan dan kreativitas, Anggota Komisi VII DPR RI, Samuel JD Wattimena, melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Semarang. Dalam kunjungan tersebut, Samuel memberikan apresiasi atas kualitas dan potensi produk-produk hasil karya warga binaan, seperti batik, tas, sepatu, rajutan, dan sulaman.
Menurut Samuel, keberhasilan pembinaan di Lapas Perempuan Semarang tidak hanya tercermin dari keterampilan teknis yang dimiliki warga binaan, tetapi juga dari ruang kreatif yang difasilitasi oleh lapas serta peran para pelatih yang berpengalaman. Meski demikian, ia menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas dalam bidang desain dan inovasi produk. “Kemampuan teknis harus diimbangi dengan wawasan desain yang baru. Kreativitas tidak boleh hanya berhenti pada pola yang disiapkan pelatih, melainkan harus mencerminkan ekspresi orisinal warga binaan itu sendiri,” ujar Samuel.
Samuel juga menekankan pentingnya identitas produk yang khas dan menggambarkan asal muasalnya sebagai bagian dari narasi sosial. “Produk ini harus terasa bahwa berasal dari lapas, tidak sekadar imitasi pasar,” tambahnya. Ia mengusulkan agar proses dan hasil karya didokumentasikan secara sistematis sebagai sumber pembelajaran bagi warga binaan baru. Selain itu, ia mengkritisi lemahnya aspek pemasaran produk yang hingga kini sebagian besar hanya dipajang di lemari dan menunggu pembeli datang.

Dalam perspektif pembangunan ekonomi mikro berbasis komunitas, Samuel menyarankan agar pemasaran produk difokuskan terlebih dahulu di tingkat lokal, khususnya di Kota Semarang, sebelum merambah pasar internasional. “Jangan dulu terbebani dengan target ekspor. Kita mulai dari masyarakat lokal agar terbangun basis pasar yang kuat,” tegasnya.
Dari pihak Lapas, Kasi Kegiatan Kerja Rini Sulistyowati menyambut baik kunjungan dan masukan dari anggota DPR tersebut. Ia mengakui bahwa aspek dokumentasi, pengemasan pengetahuan produk (product knowledge), serta promosi masih menjadi tantangan utama. “Selama ini kami masih konvensional, promosi hanya mengandalkan kunjungan tamu,” ungkap Rini. Ia berharap dorongan dari legislatif dan mitra eksternal dapat memperkuat sistem pembinaan kerja dan memperluas akses pasar produk kreatif lapas.
Kunjungan Samuel juga disertai dengan evaluasi terhadap kualitas produk, termasuk motif batik, kombinasi warna, serta desain tas dan sepatu. Langkah ini dinilai strategis dalam memperkuat rantai nilai (value chain) produk warga binaan, yang tidak hanya mendukung pemulihan sosial, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi para narapidana pasca-pembebasan.
Kegiatan ini mencerminkan paradigma baru dalam pemasyarakatan yang berbasis pemberdayaan dan reintegrasi sosial. Dalam teori pemasyarakatan progresif, pembinaan keterampilan bukan hanya bertujuan untuk menekan angka residivisme, tetapi juga membangun identitas produktif warga binaan. Pemberian ruang kreatif yang dikombinasikan dengan pelatihan desain, dokumentasi hasil karya, dan strategi pemasaran menjadi prasyarat penting menuju sistem pemasyarakatan yang transformatif.
Secara kebijakan, hal ini sejalan dengan agenda reformasi sistem pemasyarakatan Indonesia sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yang menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM lapas dan fasilitasi akses ekonomi produktif. Namun untuk implementasi lebih lanjut, sinergi antara Kementerian Hukum dan HAM, pelaku industri kreatif, serta dukungan legislatif seperti yang dicontohkan Samuel JD Wattimena menjadi elemen kunci dalam menjembatani potensi dan peluang pasar.
Dalam konteks lokal, penguatan ekosistem ekonomi kreatif berbasis lapas juga membuka ruang kolaborasi dengan Pemerintah Kota Semarang dan komunitas kewirausahaan sosial untuk menciptakan pasar inklusif dan berkelanjutan.
Pewarta : Dandi Setiawan

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal
#teman, #all, #wartawan, #berita