Skip to content
04/12/2025
  • Facebook
  • Youtube
  • Instagram
RI NEWS

RI NEWS

PORTAL BERITA INDONESIA

baner iklan
Primary Menu
  • Beranda
  • Internasional
  • Nasional
    • IstanaBerita seputar Istana
    • PemerintahanBerita seputar Pemerintahan
    • Parlemen
  • Regional
    • AcehBerita Seputar Aceh
    • DKI JakartaBerita seputar DKI Jakarta
    • Jawa BaratBerita seputar Jawa Barat
    • Jawa TengahBerita seputar Jawa Tangah
    • Jawa TimurBerita seputar Jawa Timur
    • BaliBerita Seputar Bali
    • Nusa TenggaraBerita seputar Nusa Tenggara
    • SumateraBerita seputar Sumatera
    • KalimantanBerita seputar Kalimantan
    • SulawesiBerita seputar Sulawesi
    • PapuaBerita seputar Papua
    • MalukuBerita seputar Maluku
  • Hiburan
  • Budaya
  • Buser Berita
    • TNI/PolriBerita seputar TNI dan Polri
    • KPKBerita seputar KPK
    • Hukum/PolitikBerita seputar Hukum
  • Olah Raga
  • Redaksi
  • Privacy Policy
Live
  • Home
  • World
  • Ambang Perang Nuklir dan Dinamika Gencatan Senjata, Terhadap Pernyataan Vladimir Putin dan Eskalasi Konflik Rusia–Ukraina Tahun 2025

Ambang Perang Nuklir dan Dinamika Gencatan Senjata, Terhadap Pernyataan Vladimir Putin dan Eskalasi Konflik Rusia–Ukraina Tahun 2025

Jurnalis RI News Portal Posted on 7 bulan ago 3 min read
Ambang Perang Nuklir dan Dinamika Gencatan Senjata
Silahkan bagikan ke media anda ...

“Rusia menggunakan doktrin ‘escalate to de-escalate’ untuk menekan lawan-lawannya secara psikologis dan diplomatis. Retorika nuklir bukan hanya instrumen pertahanan, tetapi juga alat negosiasi.”
— Dr. Katarzyna Zysk, Profesor Studi Strategis

RI News Portal. Jakarta, 04-Mei-2025. Konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina terus mengalami eskalasi meskipun terdapat berbagai inisiatif gencatan senjata. Dalam konteks ini, pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai kemungkinan penggunaan senjata nuklir menjadi perhatian global. Artikel ini menganalisis narasi politik dan strategi keamanan yang disampaikan oleh Presiden Putin dalam dokumenter resmi televisi pemerintah Rusia, serta merespons perkembangan diplomatik dan militer terkini, termasuk serangan drone di Kyiv dan perbedaan persepsi antara Rusia dan Ukraina terkait gencatan senjata. Dengan pendekatan kualitatif dan kerangka analisis studi keamanan, tulisan ini menunjukkan bagaimana retorika nuklir dan narasi sejarah digunakan sebagai instrumen legitimasi sekaligus tekanan dalam perang jangka panjang.

Konflik Rusia–Ukraina yang dimulai secara intensif sejak Februari 2022 telah memasuki tahun ketiganya dengan tingkat eskalasi yang mengkhawatirkan. Selain pertempuran di medan perang, perang narasi dan diplomasi berlangsung secara paralel. Salah satu perkembangan krusial adalah pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait kesiapan nuklir negara tersebut, yang menandai perubahan doktrinal sekaligus bentuk sinyal strategis terhadap kekuatan Barat.

Dalam dokumenter bertema kepemimpinan selama seperempat abad yang ditayangkan oleh televisi pemerintah Rusia pada awal Mei 2025, Presiden Putin menyampaikan bahwa “belum ada kebutuhan untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina” dan berharap situasi tersebut tidak akan terjadi. Meskipun demikian, Putin menekankan bahwa Rusia memiliki “kekuatan dan sarana” untuk membawa konflik menuju “kesimpulan logis.” Ungkapan ini mencerminkan kesinambungan antara retorika militer dan kebijakan luar negeri Rusia yang semakin mengarah pada intensifikasi konflik sebagai instrumen negosiasi.

Lebih lanjut, pada November 2024, Rusia mengadopsi versi terbaru dari doktrin nuklir nasional, yang menurunkan ambang penggunaan senjata nuklir, termasuk kemungkinan respons terhadap serangan konvensional yang didukung kekuatan nuklir asing. Hal ini memperluas spektrum legitimasi penggunaan senjata pemusnah massal dalam kerangka pertahanan nasional, yang dinilai oleh banyak pihak sebagai bentuk ancaman terselubung terhadap NATO dan mitra Ukraina.

Baca juga : Audit Investigatif Inspektorat Terhadap Pembangunan Jalan Rabat Beton di Pekon Heni Arong, Lampung Barat

Dinamika Gencatan Senjata dan Ketegangan Diplomatik
Pernyataan Putin bertepatan dengan usulan gencatan senjata sepihak oleh Rusia selama 72 jam untuk memperingati Hari Kemenangan (8–10 Mei), yang oleh Ukraina dianggap sebagai manuver simbolik. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut langkah tersebut sebagai “upaya menciptakan suasana yang lembut” menjelang perayaan tahunan Rusia, seraya memperbarui seruan untuk gencatan senjata selama 30 hari, sebagaimana diusulkan oleh Amerika Serikat.

Perbedaan persepsi ini mencerminkan ketegangan diplomatik yang lebih dalam, di mana Rusia memosisikan dirinya sebagai kekuatan yang menawarkan “solusi damai” dengan pendekatan yang bersifat sepihak dan simbolis, sementara Ukraina menuntut konsistensi dalam tindakan dan substansi diplomatik.

Pada saat wacana gencatan senjata mencuat, serangan udara Rusia ke ibu kota Ukraina, Kyiv, menunjukkan kontras antara narasi diplomatik dan kenyataan militer. Serangan drone pada malam hari melukai 11 warga sipil, termasuk dua anak. Selain itu, serangan bom berpemandu di wilayah Dnipropetrovsk dan Sumy menewaskan sedikitnya dua orang.

Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa sebanyak 165 drone dan umpan peledak diluncurkan oleh Rusia dalam satu malam, dengan 69 berhasil dicegat. Kementerian Pertahanan Rusia juga melaporkan keberhasilan menembak jatuh 13 drone Ukraina, menunjukkan intensitas konfrontasi udara yang masih tinggi.

Pernyataan Putin mengenai kesiapan senjata nuklir, yang diimbangi dengan upaya gencatan senjata simbolik, dapat dibaca sebagai bagian dari strategi “escalate to de-escalate,” di mana peningkatan ancaman dimaksudkan untuk menekan pihak lawan menuju kompromi. Namun, pendekatan ini mengandung risiko eskalasi tak terkendali, terutama dalam konteks ketegangan Rusia–NATO yang terus meningkat.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebut bahwa seorang pria Palestina dibunuh oleh tentara Israel pada Jumat (2/5) di kamp pengungsi Balata,.

Secara etika politik, penggunaan retorika nuklir di tengah konflik yang telah menimbulkan banyak korban sipil menimbulkan pertanyaan mendalam mengenai legitimasi moral strategi militer Rusia. Di sisi lain, ketidaksepakatan terhadap bentuk dan substansi gencatan senjata menunjukkan bahwa jalur damai masih dibayangi oleh kepentingan strategis masing-masing pihak.

Konflik Rusia–Ukraina saat ini telah memasuki fase di mana narasi nuklir, simbolisme sejarah, dan realitas di medan tempur saling terkait dalam satu ekosistem konflik berkepanjangan. Pernyataan Presiden Putin mencerminkan keseimbangan antara ancaman dan ajakan kompromi, namun juga memperlihatkan ketidaksinkronan antara wacana damai dan tindakan militer. Guna mendorong resolusi jangka panjang, diperlukan inisiatif internasional yang lebih kuat, termasuk penekanan terhadap prinsip-prinsip hukum humaniter dan pencegahan proliferasi senjata nuklir.

Pewarta : Setiawan S.Th

Baca Berita lain >>>>>>>>>>>
#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal

Silahkan bagikan ke media anda ...

Continue Reading

Previous: Audit Investigatif Inspektorat Terhadap Pembangunan Jalan Rabat Beton di Pekon Heni Arong, Lampung Barat
Next: Dua Orang Ditangkap Terkait Dugaan Rencana Serangan Bom di Konser Lady Gaga di Rio de Janeiro

Related Stories

Upaya Akhiri Perang Ukraina Memasuki Fase Kritis
3 min read

Delegasi AS Pimpin Pembicaraan Langsung dengan Putin di Moskow: Upaya Akhiri Perang Ukraina Memasuki Fase Kritis

Jurnalis RI News Portal Posted on 18 jam ago
IMIP Raih Penghargaan Filantropi Terbaik Asia 2025 di Hainan
2 min read

IMIP Raih Penghargaan Filantropi Terbaik Asia 2025 di Hainan

Jurnalis RI News Portal Posted on 18 jam ago
Majelis Umum PBB Tegaskan Komitmen Damai- Resolusi Pendudukan Israel Picu Debat Global di Tengah Rencana Trump untuk Gaza
4 min read

Majelis Umum PBB Tegaskan Komitmen Damai: Resolusi Pendudukan Israel Picu Debat Global di Tengah Rencana Trump untuk Gaza

Jurnalis RI News Portal Posted on 19 jam ago
#Advestaiment RI_News
#Iklan RI_News
#Iklan RI_News
Berita Video

Recent Posts

  • Pengumuman UMP 2026: Antara Fleksibilitas Daerah, Keseimbangan Upah, dan Target Pertumbuhan 5,5 Persen
  • Polda Sumut Percepat Penyaluran Bantuan ke Sibolga dan Tapanuli Tengah via Udara: Strategi Logistik Darurat di Tengah Isolasi Wilayah Pasca-Banjir Bandang
  • Pagutan Siaga: Kelurahan di Wonogiri Bangun Kesadaran Kolektif Hadapi Ancaman Longsor dan Puting Beliung
  • Rans Simba Bogor Lepas Devon van Oostrum akibat Regulasi Baru IBL 2026
  • Rencana Pemasangan Kembali Chattra di Puncak Stupa Borobudur Tahun 2026: Upaya Melengkapi “Living Heritage” Tanpa Mengubah Struktur Asli

Komentar

  1. Sami.s mengenai Bara Progib 08 Laporkan Akun @AnakIsrael7828 ke Bareskrim Polri atas Dugaan Penyebaran Hoaks Terhadap Presiden Prabowo
  2. rendro mengenai Penodaan Bendera Merah Putih di Jembrana: Protes Mabuk RKUHP Berujung Ancaman 5 Tahun Penjara
  3. Tukino gaul gaul mengenai POSCO International Capai Integrasi Vertikal Penuh pada Industri Minyak Sawit Indonesia
  4. Sami.s mengenai Masyarakat Indrapura Bersatu Akhiri Blokade Jalan setelah Bupati Pesisir Selatan Nyatakan Dukungan Penuh atas Tuntutan Plasma 20%
  5. Sugeng Rudianto mengenai Dugaan Penyimpangan Berat pada Proyek Rabat Beton Sironcitan, Angkola Selatan: Anggaran Rp200 Juta Hanya Terealisasi Rp17 Juta Sebagai Upah Tukang

Arsip

  • Desember 2025
  • November 2025
  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • Mei 2024

Berita Video

Berita video mengungkap fakta dengan visual live dan streaming.

Cara Instal Aplikasi RI News Portal di HP kalian ; Download file Zip apk RI News Portal, simpan dan ekstrak file Zip. Kemudian instal ..... enjoy RI News Portal sudah di HP Kalian.

Aplikasi RI News PortalUnduh
Aplikasi RI News PortalUnduh

RI NEWS-Media Portal Berita Republik Indonesia-Menyajikan informasi peristiwa yang teraktual dan terpercaya-Virnanda Creator Production adalah media pemberitaan yang berdedikasi tinggi untuk menyampaikan informasi berkualitas kepada masyarakat. Kami berkomitmen untuk menjadi sumber informasi dunia yang akurat, cepat, dan terpercaya. Kami percaya bahwa informasi yang baik dapat mencerdaskan umat manusia dan menjaga kedamaian dunia. Oleh karena itu, kami berupaya menciptakan dunia yang terbebas dari pertikaian dan permusuhan.

Pos-pos Terbaru

  • Pengumuman UMP 2026: Antara Fleksibilitas Daerah, Keseimbangan Upah, dan Target Pertumbuhan 5,5 Persen
  • Polda Sumut Percepat Penyaluran Bantuan ke Sibolga dan Tapanuli Tengah via Udara: Strategi Logistik Darurat di Tengah Isolasi Wilayah Pasca-Banjir Bandang
  • Pagutan Siaga: Kelurahan di Wonogiri Bangun Kesadaran Kolektif Hadapi Ancaman Longsor dan Puting Beliung
  • Rans Simba Bogor Lepas Devon van Oostrum akibat Regulasi Baru IBL 2026
  • Rencana Pemasangan Kembali Chattra di Puncak Stupa Borobudur Tahun 2026: Upaya Melengkapi “Living Heritage” Tanpa Mengubah Struktur Asli
Copyright © RI News Production | Editor IT by Setiawan Wibisono | PT. VIRNANDA CREATOR PRODUCTIONS.