RI News Portal. Wonogiri, 8 November 2025 – Gelombang antusiasme masyarakat Kabupaten Wonogiri terpancar jelas pada Sabtu pagi ini, saat ribuan peserta memadati kegiatan Jalan Sehat memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 tahun 2025. Bertajuk “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat”, acara ini tidak hanya menjadi ajang olahraga ringan, tetapi juga sarana strategis untuk membangun kesadaran kolektif terhadap kesehatan preventif di tengah tantangan demografis menuju Indonesia Emas 2045.
Berlangsung di halaman parkir Dinas Kesehatan setempat sebagai titik start dan finish, event ini mencatat partisipasi minimal 1.000 individu dari beragam lapisan masyarakat, termasuk keluarga, pelajar, hingga pegawai negeri. Kehadiran Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, Ketua DPRD Sriyono, Sekda FX Pranata, beserta pimpinan Forkopimda dan kepala instansi terkait, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mengintegrasikan agenda kesehatan ke dalam pembangunan berkelanjutan.
Dalam pidato pembukaannya, Bupati Setyo Sukarno menekankan urgensi persiapan generasi muda yang resilien. “HKN kali ini bukan sekadar peringatan tahunan, melainkan panggilan untuk mengakselerasi kampanye TOS TBC (Temukan, Obati, Sembuh Tuberkulosis) serta mempromosikan pola hidup bersih sebagai fondasi utama. Kita wajib menyiapkan generasi emas 2045 yang tidak hanya cerdas, tapi juga sehat jasmani dan rohani,” tegasnya, disambut aplaus meriah peserta.

Rute jalan sehat sejauh 2,2 kilometer mengelilingi pusat kota Wonogiri dirancang untuk memadukan aktivitas fisik dengan edukasi lingkungan urban. Pasca-jalan, sesi pengundian doorprize dan pentas hiburan rakyat menambah nuansa kegembiraan, sekaligus memperkuat ikatan sosial antarpeserta.
Aspek pengamanan menjadi elemen krusial yang tak terpisahkan. Personel Polsek Wonogiri Kota dikerahkan secara masif untuk mengawal lalu lintas dan menjaga ketertiban, memastikan kelancaran tanpa gangguan. Mewakili Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo, Kasihumas Polres AKP Anom Prabowo menyatakan dukungan penuh aparat terhadap inisiatif masyarakat. “Kegiatan semacam ini merefleksikan sinergi tripartite antara pemerintah, masyarakat, dan keamanan. Selain manfaat kesehatan langsung, ia mempererat kohesi sosial yang esensial untuk Wonogiri maju dan mandiri,” ungkapnya.
Dari perspektif akademis, event ini dapat dianalisis sebagai model intervensi kesehatan masyarakat berbasis komunitas (community-based health intervention). Dengan menggabungkan elemen edukasi, olahraga, dan hiburan, pendekatan ini selaras dengan kerangka Sustainable Development Goals (SDG) 3 tentang kesehatan dan kesejahteraan, khususnya dalam konteks daerah pedesaan seperti Wonogiri yang masih menghadapi beban ganda penyakit menular dan tidak menular. Data partisipasi massal menunjukkan potensi skalabilitas program serupa untuk meningkatkan indeks kesehatan daerah, sekaligus mengurangi disparitas akses layanan preventif.
HKN ke-61 di Wonogiri ini pada akhirnya menjadi cermin harapan: sebuah langkah kecil dalam rutinitas harian yang berpotensi menciptakan transformasi besar bagi masa depan bangsa.
Pewarta: Nandang Bramantyo

