RI News Portal. Purbalingga, 4 November 2025 – Dua puluh lima siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Tengah memulai program latihan kerja di Polres Purbalingga, menandai fase transisi krusial dari pendidikan teoretis ke aplikasi praktis di lapangan. Acara penyambutan resmi berlangsung di Aula Wicaksana Laghawa Mapolres Purbalingga pada Senin pagi (3/11/2025), dihadiri pimpinan polres dan perwira pendamping.
Kapolres Purbalingga, AKBP Achmad Akbar, dalam sambutannya menekankan nilai pengalaman langsung sebagai fondasi utama bagi calon anggota Polri. “Program ini bukan sekadar rutinitas, melainkan investasi jangka panjang untuk membekali siswa dengan keterampilan adaptif di tengah dinamika tugas kepolisian,” ujarnya. Ia mengharapkan latihan ini menghasilkan output berupa peningkatan kompetensi operasional, sekaligus memperkuat integritas etis yang menjadi pilar institusi Polri.

Penekanan khusus diberikan pada sistem mentoring. Achmad Akbar menginstruksikan para mentor untuk menerapkan pendekatan holistik, mencakup supervisi ketat, transfer pengetahuan taktis, dan evaluasi berkelanjutan. Pendekatan ini, menurutnya, esensial untuk mengatasi gap antara kurikulum akademis dan realitas lapangan, terutama dalam konteks penegakan hukum yang semakin kompleks akibat faktor sosial-ekonomi dan teknologi.
AKP Mukamil, selaku perwira pendamping, mengungkapkan bahwa inisiatif latihan kerja ini merupakan respons adaptif terhadap revisi kalender pendidikan di SPN. “Durasi pendidikan yang dipersingkat dari tujuh menjadi lima bulan memaksa akselerasi modul praktik, sehingga kami mengawali fase ini lebih dini untuk memaksimalkan absorpsi pengetahuan,” jelasnya. Ia menambahkan, program ini dirancang sebagai mekanisme pembentukan karakter resilien, di mana siswa dihadapkan pada simulasi kasus nyata untuk mengasah kemampuan pengambilan keputusan di bawah tekanan.
Baca juga : Dakwah Ustadz Zacky Mirza di Baturetno Tekankan Kesehatan Mental Berbasis Iman
Dari perspektif akademis, latihan kerja semacam ini mencerminkan paradigma pendidikan vokasional yang berorientasi outcome-based. Studi komparatif di institusi serupa menunjukkan bahwa integrasi praktik lapangan dini dapat meningkatkan retensi keterampilan hingga 40 persen, sekaligus mengurangi tingkat dropout pada tahap awal karier. Di Polres Purbalingga, fokus utama mencakup penguatan aspek preventif dan komunitas policing, selaras dengan agenda nasional reformasi Polri yang menitikberatkan pada human-centered approach.
Para siswa dijadwalkan menjalani rotasi di berbagai unit, termasuk reserse, lalu lintas, dan intelkam, dengan durasi yang disesuaikan untuk memastikan eksposur komprehensif. Hasil akhir diharapkan tidak hanya melahirkan personel kompeten, tetapi juga agen perubahan yang mampu berkontribusi pada stabilitas keamanan regional.
Pewarta: Nandang Bramantyo

