RI News Portal. Semarang 31 Oktober 2025 – Bayangkan dunia Continent yang semakin kacau: perang Nilfgaard mengamuk, pengkhianatan di mana-mana, dan tiga pahlawan utama – Geralt, Yennefer, dan Ciri – terpisah seperti daun yang tertiup angin badai. Itulah inti dari The Witcher Season 4, yang baru saja mendarat lengkap di Netflix pada 31 Oktober 2025. Musim ini melanjutkan petualangan epik dari adaptasi novel Andrzej Sapkowski, menutup tiga buku terakhir: Baptism of Fire, The Tower of the Swallow, dan Lady of the Lake. Dan ya, ini adalah awal dari akhir – Season 4 dan 5 difilmkan bersamaan untuk menutup seri ini dengan megah.
Pertama-tama, mari kita bahas gajah di ruangan: Liam Hemsworth sebagai Geralt of Rivia. Henry Cavill meninggalkan tongkat (atau pedang) setelah Season 3, dan Hemsworth mengambil alih peran si White Wolf. Apakah transisi ini mulus? Tidak sepenuhnya. Hemsworth membawa energi yang lebih “muda” dan atletis – think Chris Hemsworth’s brother vibe, tapi dengan growl yang lebih lembut. Dia antusias, seperti yang dia katakan sendiri, tapi penggemar Cavill mungkin butuh waktu untuk adaptasi. Geralt di sini lebih rentan, terluka parah dari pertarungan sebelumnya, dan fokus pada pencarian Ciri sambil membentuk “keluarga baru” dengan sekutu seperti Zoltan (Danny Woodburn, yang mencuri scene sebagai kurcaci lucu dan setia). Hemsworth solid dalam aksi, tapi chemistry-nya dengan yang lain belum sehangat Cavill. Give it time – atau skip ke monster-slaying scenes.

Plot yang Rumit Tapi Menghibur Season 3 berakhir dengan bom: Vilgefortz (si penyihir jahat) mengkhianati semua orang, Nilfgaard naik daun, dan Ciri hilang. Musim 4 langsung gaspol. Geralt bangkit dari “kematian” (spoiler ringan: dia selamat berkat bantuan teman), mendengar kabar palsu dari Emhyr bahwa Ciri ada di tangannya. Sementara itu, Ciri (Freya Allan, yang semakin kuat) menjalani arc solo di Gurun Korath – bertemu Rats, geng remaja penyendiri, membunuh penculik, dan mengadopsi identitas Falka (pemberontak legendaris yang bikin dia jadi anti-hero). Ini bagian paling gelap dan introspektif untuk Ciri, penuh tema kekuatan, identitas, dan balas dendam.
Yennefer (Anya Chalotra, MVP musim ini) menghadapi trauma: kematian Tissaia (figur ibu) dan kehancuran Aretuza. Dia naik jadi pemimpin baru, membangun aliansi penyihir sambil berburu Vilgefortz. Chalotra membawakan emosi yang dalam – marah, sedih, tapi tangguh. Ketiga arc ini terpisah sepanjang musim, tapi saling terkait melalui perang besar yang memakan korban. Ada momen reunian yang bikin hati berdegup, tapi juga twist yang bikin “WTF?!” – terutama soal Emhyr dan Nilfgaard.
Cast Baru yang Menyegarkan Laurence Fishburne sebagai Regis? Genius! Vampir barber-bedah ini misterius, bijak, dan punya humor hitam yang pas banget buat dunia Witcher. Sharlto Copley sebagai Leo Bonhart (pemburu hadiah sadis) bikin merinding – dia villain yang benar-benar kejam. James Purefoy sebagai Skellen (mata-mata Emhyr) menambah lapisan intrik politik. Dan Danny Woodburn sebagai Zoltan? Fan-service terbaik, dengan aksen kurcaci yang bikin ketawa.
Baca juga : Transformasi Digital Indonesia: Inklusivitas dan Talenta Manusia Jadi Kunci Utama
Strengths:
- Aksi dan CGI: Pertarungan monster lebih brutal, efek sihir lebih spektakuler. Gurun Korath terasa hidup, seperti Mad Max meets fantasy.
- Tema Dewasa: Kekerasan, seks, politik – tetap setia pada buku, tanpa sensor berlebih.
- Pacing: 8 episode terasa padat, tapi tidak terburu-buru. Cliffhanger akhir musim bikin penasaran buat Season 5.
Weaknesses:
- Recast Geralt: Masih awkward di awal, dialog growl Hemsworth kadang terdengar dipaksakan.
- Plot Terlalu Banyak: Arc terpisah bikin musim terasa fragmented; butuh fokus lebih pada reunian.
- Kurang Humor: Lebih gelap dari season sebelumnya, Jaskier (Joey Batey) kurang muncul.
Secara keseluruhan, The Witcher Season 4 adalah perpisahan yang layak untuk era Cavill, tapi pembuka yang menjanjikan untuk Hemsworth. Jika kamu penggemar buku, ini adaptasi faithful yang menghormati Baptism of Fire dkk. Buat newcomer, mulai dari Season 1 – tapi jika sudah kecanduan, binge sekarang! Musim ini seperti potion yang pahit di awal, tapi efeknya bikin ketagihan.
Pewarta : Vie

