
RI News Portal. Lampung Timur 18 Juli 2025 – Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Lampung menyelenggarakan Diklat Pelatihan Pembelajaran Mendalam bagi para fasilitator sekolah yang bertugas di satuan pendidikan jenjang SMP se-Lampung Timur. Kegiatan ini dipusatkan di SMP Negeri 1 Way Jepara, sekolah berstandar nasional di Kabupaten Lampung Timur, pada Jumat (18/7).
Dalam sambutannya, Emilia Zalaiha Zahara, S.Si., M.M., yang mewakili BGTK Provinsi Lampung, menekankan pentingnya peran fasilitator, kepala sekolah, guru, dan pengawas dalam menyukseskan transformasi pembelajaran. Ia menegaskan bahwa pembelajaran harus bersifat mendalam, kontekstual, dan berorientasi pada murid agar mampu menjawab tantangan pendidikan abad ke-21.
Turut hadir dalam pembukaan kegiatan ini, Kepala Dinas Pendidikan Lampung Timur, H. Marsan, S.Pd.Ing., beserta Kabid Dikdas Suprapto, Kepala SMP Negeri 1 Way Jepara, Budoyo, dan para fasilitator kompeten dari berbagai satuan pendidikan SMP di Lampung Timur.

Pelatihan ini diikuti oleh 99 guru SMP negeri terpilih di Kabupaten Lampung Timur, dengan setiap sekolah merekomendasikan tiga peserta. Program pelatihan yang berlangsung selama enam hari ini dirancang untuk memperkuat kapasitas guru dan fasilitator dalam mengimplementasikan pendekatan deep learning atau pembelajaran mendalam.
Dalam pemaparannya, Kadis Pendidikan Lampung Timur, H. Marsan, menyatakan bahwa pelatihan ini tidak hanya mengasah pemahaman guru terhadap materi, tetapi juga mendorong keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah kolaboratif, serta inovasi dalam pembelajaran.
“Pelatihan ini menjadi wadah penguatan kompetensi profesional fasilitator agar guru mampu mendampingi kepala sekolah dan pengawas dalam mentransformasi proses belajar-mengajar,” ujar Marsan.
Baca juga : Polres Wonogiri Awasi Distribusi Program Makan Bergizi Gratis di Ngadirojo: Pastikan Tepat Sasaran dan Aman
Sebagai fasilitator utama, Gawang menjelaskan bahwa pelaksanaan diklat dilakukan secara tatap muka (luring) dan didukung sistem daring melalui Learning Management System (LMS). Platform ini memungkinkan peserta mengakses materi, mengerjakan tugas, mengikuti diskusi, serta dievaluasi secara digital.
“Kami berharap peserta mampu mengimplementasikan hasil pelatihan ini di sekolah masing-masing, sehingga lahir guru-guru berkompeten dan inovatif,” jelas Gawang.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam peningkatan mutu pendidikan di Lampung Timur.
Pewarta : Lii
