
RI News Portal. Lampung Timur — SLB Negeri (SLBN) Lampung Timur menggelar kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk tahun ajaran 2025/2026, yang diikuti oleh seluruh peserta didik dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Kegiatan ini dilaksanakan di aula sekolah pada Selasa, 15 Juli 2025, mengusung tema “Mewujudkan Lampung Cerdas, Berkarakter, dan Berdaya Saing Global Menuju Indonesia Emas 2045.”
MPLS merupakan agenda penting dalam kalender pendidikan nasional yang bertujuan memperkenalkan peserta didik baru pada lingkungan sekolah secara holistik. Dalam konteks SLB, kegiatan ini menjadi krusial dalam membangun kedekatan emosional, sosial, dan psikologis antara peserta didik berkebutuhan khusus dengan lingkungan belajar yang inklusif, aman, dan memberdayakan.
Pelaksana Tugas Kepala SLBN Lampung Timur, Dwi Wahyuni, yang akrab disapa Bu Wiwik, membuka secara resmi kegiatan MPLS dalam sebuah upacara bendera. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan ruang adaptasi bagi peserta didik terhadap ritme pembelajaran, tata tertib, serta dinamika interaksi sosial di sekolah.

“MPLS bukan sekadar seremoni, tetapi bagian dari proses pendidikan karakter dan penumbuhan semangat belajar yang menyenangkan bagi anak-anak kita. Terima kasih kepada seluruh panitia dan pihak sekolah yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini dengan baik,” ujar Dwi Wahyuni kepada Rinews.id.
Setelah upacara, kegiatan dilanjutkan dengan senam bersama dan diskusi informal antara peserta didik dan dewan guru. Aktivitas ini bertujuan membangun keakraban serta memperkenalkan budaya positif sekolah kepada siswa baru, termasuk nilai-nilai keterbukaan, kebersamaan, dan saling menghargai dalam lingkungan pembelajaran yang mendukung kebutuhan khusus.
Menariknya, pada hari pertama MPLS, siswa juga menyimak sambutan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung secara virtual. Setelah itu, para guru memberikan materi pengenalan budaya sekolah, jadwal kegiatan, serta peran-peran penting yang akan dijalani siswa selama masa studi.
Panitia kegiatan, Roni, menyampaikan bahwa di hari kedua MPLS, para siswa mendapatkan edukasi tentang Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, pemahaman bagian tubuh dan kesehatan reproduksi, serta sesi berkenalan dengan wali kelas masing-masing. Materi disampaikan secara interaktif dan menyenangkan agar mudah dipahami oleh siswa dengan latar kebutuhan belajar yang beragam.
“Yang terpenting dari hari ini adalah siswa mulai mengenal lebih dekat guru kelas dan teman-temannya. Suasana ini penting agar mereka merasa diterima dan nyaman di lingkungan sekolah,” ujar Roni.

MPLS di SLBN Lampung Timur dijadwalkan berlangsung selama satu minggu, mulai 14 hingga 18 Juli 2025. Selain pengenalan fisik lingkungan sekolah, kegiatan ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa seperti kerja sama, komunikasi, serta kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosial baru—yang menjadi fondasi penting dalam pendidikan inklusif dan transformatif.
Kegiatan MPLS di sekolah luar biasa memiliki signifikansi ganda: sebagai wahana transisi kognitif dan emosional, sekaligus sebagai bagian dari proses inklusi sosial. Dalam kerangka pendidikan nasional menuju Indonesia Emas 2045, kegiatan ini berperan strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh secara karakter dan adaptif dalam kehidupan sosial.
Pewarta : Lii
