
RI News Portal. Kuala Lumpur, 11 Juli 2025 — Dalam Konferensi Tingkat Menteri ke-4 tentang Kerja Sama Antar Negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (CEAPAD IV) yang berlangsung di sela Pertemuan Para Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) di Kuala Lumpur, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, kembali menegaskan posisi konsisten Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Dalam pidatonya, Menlu Sugiono menekankan bahwa pengakuan internasional atas Palestina sebagai negara berdaulat merupakan keniscayaan moral dan politik dalam tatanan hukum internasional. Ia menyatakan bahwa percepatan gencatan senjata serta intensifikasi diplomasi harus menjadi agenda utama komunitas internasional dalam merespons krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza dan wilayah pendudukan lainnya.
“Mempercepat gencatan senjata dan mengintensifkan upaya diplomatik harus menjadi prioritas utama kita bersama,” ujar Menlu Sugiono dalam sesi pleno CEAPAD IV, Jumat (11/7/2025).

Pemerintah Indonesia dalam forum tersebut juga menyampaikan sejumlah bentuk dukungan nyata kepada Palestina. Sepanjang tahun 2025, Indonesia telah menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai USD2 juta (setara Rp32,5 miliar) melalui Komite Internasional Palang Merah (ICRC) untuk mendukung operasi kemanusiaan di Jalur Gaza yang dilanda konflik berkepanjangan.
Tak hanya itu, Indonesia tengah mengoordinasikan pengiriman bantuan 10.000 ton beras kepada rakyat Palestina, yang pelaksanaannya dilakukan melalui kerja sama erat dengan Kementerian Pertanian Palestina. Inisiatif ini merupakan bentuk solidaritas pangan dan ketahanan hidup di tengah krisis multidimensi yang dihadapi warga sipil Palestina.
Sebagai bagian dari pendekatan diplomasi pembangunan, Indonesia turut memperkuat dimensi kapasitas sumber daya manusia Palestina. Dalam sektor kesehatan, Indonesia menyediakan beasiswa pelatihan bedah plastik bagi enam dokter asal Palestina sebagai bagian dari upaya pemulihan infrastruktur medis pascakonflik.
Baca juga : Presiden Prabowo Hadiri Bastille Day di Paris: Simbol Penguatan Diplomasi Indonesia–Prancis
Dalam sektor pertanian, Indonesia menjajaki kolaborasi dengan Jepang untuk pelaksanaan Program Pengembangan Alpukat, sebuah inisiatif pelatihan bagi 20 peserta Palestina guna memperkuat produktivitas pertanian lokal, menunjang ketahanan pangan, serta membuka peluang ekspor dari sektor agrosumberdaya.
Menlu Sugiono juga menyebutkan keberlanjutan program beasiswa strategis yang diberikan kepada 40 mahasiswa Palestina untuk studi pertahanan di Universitas Pertahanan di Jakarta, sebagai bagian dari penguatan kapasitas kelembagaan dan human capital Palestina di masa depan.
Keterlibatan aktif Indonesia dalam CEAPAD IV mencerminkan konsistensi prinsip-prinsip politik luar negeri bebas-aktif yang proaktif dalam isu-isu keadilan global dan pembelaan terhadap kemerdekaan bangsa-bangsa yang tertindas. Dalam konteks geopolitik Asia Timur dan Timur Tengah, Indonesia menempati posisi unik sebagai negara mayoritas Muslim terbesar yang memadukan pendekatan diplomasi kemanusiaan, bantuan pembangunan, dan solidaritas global berbasis norma internasional.
Indonesia secara strategis menggunakan jalur CEAPAD sebagai platform multilateral untuk menjembatani dukungan negara-negara Asia terhadap perjuangan Palestina, seraya memperkuat diplomasi selatan-selatan dan menjadikan isu Palestina tetap relevan dalam forum internasional.
Partisipasi aktif Indonesia dalam CEAPAD IV bukan semata-mata diplomasi simbolik, tetapi mencerminkan aksi konkret negara dalam upaya penyelesaian konflik Palestina-Israel secara damai dan berkeadilan. Bantuan material, pelatihan teknis, serta komitmen jangka panjang dalam pengembangan kapasitas adalah bentuk nyata dari tanggung jawab kolektif yang diemban Indonesia di panggung internasional.
Pewarta : Yudha Purnama

