
RI News Portal. Lampung Barat, 30 Juni 2025 – Dalam sebuah upacara adat yang sarat nilai budaya dan simbolisme kekuasaan tradisional, Kapolda Lampung, Irjen Pol. Helmy Santika S.H., S.IK., M.Si, menerima gelar adat “Batin Mas Agung Arya Pemuka Negara” dari Kerajaan Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong. Penyerahan gelar tersebut berlangsung di Gedung Dalom Kepaksian Pernong, Pekon Balak, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat, dan dihadiri oleh pejabat utama Polda Lampung, Forkopimda, para raja dari berbagai wilayah di Lampung, serta masyarakat adat setempat.
Gelar adat ini disematkan langsung oleh Paduka Yang Mulia Saibatin Puniakan Dalom Beliau (PYM SPDB), Brigjen Pol (Purn) Drs. H. Pangeran Edward Syah Pernong, S.H., MH., Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke-23, yang memiliki legitimasi sebagai pemimpin adat tertinggi di wilayah tersebut. Penyematan pin/lencana emas dan penyerahan piagam kerajaan menandai pengukuhan gelar ini dalam sebuah ritual adat yang khidmat dan penuh makna.
Secara historis dan sosiokultural, pemberian gelar adat kepada pejabat negara seperti Kapolda menunjukkan sinergi antara lembaga keamanan modern dengan struktur sosial dan budaya tradisional masyarakat Lampung. Gelar “Batin Mas Agung Arya Pemuka Negara” memiliki makna strategis sebagai penghormatan sekaligus amanah untuk memperkuat peran Kapolda dalam menjaga keamanan, ketertiban, serta harmoni sosial di Lampung, khususnya dalam konteks kearifan lokal dan pelestarian adat istiadat.

Dalam sambutannya, Kapolda Lampung menyatakan rasa terima kasih dan penghargaan atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat adat Kepaksian Pernong. Ia menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kerja sama antara institusi kepolisian dan masyarakat adat guna menjaga ketentraman wilayah, sekaligus mengembangkan pendekatan keamanan yang responsif terhadap nilai-nilai budaya lokal.
Menurut perspektif antropologi politik, acara ini merefleksikan pentingnya integrasi antara kekuasaan adat dan negara dalam rangka menjaga stabilitas sosial dan mengelola konflik. Hal ini menjadi relevan mengingat tantangan kompleks yang dihadapi aparat keamanan di daerah dengan keragaman budaya dan adat seperti Lampung.
Baca juga : Pelatihan Calon Amatir Radio ORARI Trenggalek Perkuat Komunikasi Lokal dan Konektivitas Sosial
Selain itu, kegiatan tersebut juga menegaskan nilai penting pelestarian budaya dan adat istiadat sebagai modal sosial yang mampu memperkuat kohesi masyarakat. Sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat adat diyakini dapat mendorong tata kelola keamanan yang inklusif dan berkeadilan, sekaligus menjaga identitas kultural yang menjadi ciri khas daerah Lampung.
Acara pemberian gelar ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mempererat hubungan antara pemerintah dan komunitas adat, sebagai bagian dari upaya pembangunan sosial yang berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal.
Pewarta : IF
