
RI News Portal. Wonogiri, Jawa Tengah 31 Mei 2025 — Kabupaten Wonogiri dikenal dengan kekayaan destinasi wisata berbasis alam dan budaya lokal yang menyimpan potensi besar sebagai penggerak ekonomi desa. Namun demikian, tak semua objek wisata mampu bertahan menghadapi guncangan sistemik, terutama sejak pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2019–2020. Fenomena ini tampak jelas dalam deretan objek wisata yang dulunya ramai, kini terbengkalai bak kampung tanpa penghuni.
Salah satu contohnya adalah objek wisata Wono Asri, yang lebih dikenal masyarakat setempat sebagai Alas Seper, berlokasi di Kelurahan Balai Panjang, Kecamatan Jatipurno. Sebelum pandemi, lokasi ini sempat menjadi primadona wisata keluarga dan kalangan muda, dengan beragam spot swafoto, gazebo, taman rekreasi, hingga wahana bermain dan area perkemahan. Namun kini, kawasan itu kehilangan daya tariknya dan mangkrak tanpa perawatan memadai.

Fenomena serupa juga terjadi pada Bukit Pesosa di Kecamatan Jatiroto, Jatisari Edupark, Sungai Mahoni di Kecamatan Jatisrono, serta Pinus Sewu di Kecamatan Jatipurno. Sebagian besar objek wisata ini merupakan hasil prakarsa lokal, baik oleh desa maupun kelompok masyarakat (pokdarwis), tanpa sertifikasi atau pendampingan langsung dari Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri.
Menurut penelusuran lapangan dan wawancara dengan warga setempat, lemahnya manajemen pengelolaan, minimnya pendampingan teknis dari pemerintah daerah, serta ketiadaan model bisnis berkelanjutan menyebabkan sebagian besar destinasi wisata desa tidak mampu pulih setelah pandemi. Maryadi, salah satu pengelola Wono Asri, menyatakan bahwa kondisi ini diperparah dengan hengkangnya beberapa anggota kelompok sadar wisata (pokdarwis) akibat pesimisme akan pemulihan kunjungan wisatawan.
“Walaupun wisata ini dibilang mangkrak, namun tahap pemulihan saya rintis sedikit demi sedikit agar objek ini bisa pulih kembali seperti sebelum pandemi. Saya mulai menata wahana, membuat patung naga, punokawan, dan gazebo seperti dulu,” ujar Maryadi dalam wawancara dengan tim jurnalis akademis.
Di sisi lain, daya tarik Wono Asri yang redup justru menarik minat komunitas pecinta horor dan urban explorer. Banyak dari mereka memanfaatkan kesan terbengkalai dan senyap untuk menjadikan lokasi ini sebagai spot fotografi bertema mistik. Hal ini mencerminkan pergeseran segmentasi pengunjung, namun tidak serta merta berdampak pada ekonomi lokal.
Baca juga : Pembangunan Sekolah Rakyat 100 unit: Strategi Intersektoral Kementerian Sosial untuk Pendidikan Inklusif
Ketiadaan integrasi antara sektor desa dan kebijakan pariwisata daerah menjadi tantangan utama dalam keberlanjutan destinasi wisata lokal. Objek wisata desa yang dibangun tanpa perencanaan berbasis studi kelayakan, model bisnis, serta legalitas formal rentan stagnasi. Lebih lanjut, pascapandemi menunjukkan pentingnya ketahanan institusi dan jejaring pendukung, baik dari sisi pemerintah daerah, swasta, maupun akademisi.
Tanpa langkah pemulihan strategis, tempat-tempat seperti Wono Asri hanya akan menjadi memori kolektif masa lalu. Padahal, potensi revitalisasi kawasan tersebut cukup terbuka, terutama jika difokuskan pada penguatan narasi lokal, rekayasa destinasi berbasis budaya, dan kolaborasi multiaktor.
- Audit destinasi wisata desa pascapandemi oleh Dinas Pariwisata.
- Program revitalisasi objek wisata melalui pendampingan teknis dan bantuan desain infrastruktur.
- Pemberdayaan kembali pokdarwis dan penciptaan model bisnis partisipatif.
- Kolaborasi dengan akademisi dan komunitas kreatif untuk rebranding destinasi.
Dengan langkah strategis yang tepat, Wonogiri tak hanya akan menjaga warisan wisatanya, tetapi juga mampu menciptakan kebangkitan ekonomi berbasis potensi lokal yang berkelanjutan.
Pewarta : Nandar Suyadi

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal