
“Masalah banjir di kawasan urban seperti Tangerang seringkali bukan semata akibat curah hujan, tetapi karena sistem drainase yang tidak adaptif terhadap perubahan tata guna lahan. Proyek pembangunan gorong-gorong tanpa kajian hidrologi menyeluruh justru bisa menjadi penyebab baru genangan.”
RI News Portal. Tangerang 14 Mei 2025 – Peristiwa banjir yang melanda kawasan Perumahan Ciledug Indah 2 di Kota Tangerang pada 13 Mei 2025 menyoroti persoalan sistemik dalam pengelolaan drainase kota. Hujan deras disertai proyek pembangunan gorong-gorong yang dinilai menghambat aliran air menyebabkan genangan setinggi 20 hingga 50 cm di ratusan rumah. Namun, warga terdampak memilih bertahan tanpa mengungsi. Fenomena ini menuntut evaluasi tata ruang, manajemen risiko bencana, dan keterlibatan warga dalam proses mitigasi.
Pada Selasa malam, 13 Mei 2025, ratusan rumah warga di Perumahan Ciledug Indah 2, Kota Tangerang, terendam banjir dengan ketinggian genangan antara 20 hingga 50 sentimeter. Meski terdampak cukup parah, sebagian besar warga memutuskan untuk tetap tinggal di rumah dan menolak untuk mengungsi. Hal ini mengindikasikan adanya dimensi sosial-kultural dalam respons masyarakat terhadap bencana, yang kerap kali diabaikan dalam pendekatan teknokratis mitigasi banjir.

Menurut keterangan Narso, salah seorang warga setempat, banjir mulai terjadi sejak hujan deras turun pada pukul 17.30 WIB. Selain intensitas curah hujan yang tinggi, warga juga menyoroti proyek pembangunan gorong-gorong di belakang permukiman sebagai faktor yang memperparah kondisi. “Air lama surut akibat adanya proyek pembangunan gorong-gorong di belakang permukiman warga,” ungkap Narso.
Masalah pembangunan infrastruktur drainase yang justru memicu stagnasi aliran air mencerminkan lemahnya koordinasi antara perencanaan proyek dengan kondisi lingkungan eksisting. Dalam konteks urban governance, kejadian ini memperlihatkan celah dalam sinergi lintas sektor antara dinas pekerjaan umum, tata ruang, dan mitigasi bencana.
Selain merendam rumah warga, genangan juga meluas ke sejumlah ruas jalan utama di Kota Tangerang, menyebabkan kemacetan dan gangguan aktivitas masyarakat, terutama pada malam hari. Ketidakmampuan infrastruktur kota dalam merespons hujan intensitas tinggi menunjukkan kerentanan sistemik yang seharusnya menjadi prioritas dalam revisi kebijakan tata ruang dan penataan lingkungan.
Warga berharap pemerintah daerah, khususnya instansi teknis yang bertanggung jawab atas drainase dan pembangunan kota, segera mengambil tindakan konkret. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi potensi banjir susulan mengingat masih berlangsungnya musim hujan. “Pihak berwenang diharapkan segera turun tangan untuk mengatasi masalah saluran air,” tambah Narso.
Baca juga : Kasus Tembakau Gorila di Way Jepara: Pemberitaan Dinilai Hoaks, Kuasa Hukum Tuntut Klarifikasi
Peristiwa ini mencerminkan pentingnya pendekatan integrated urban water management (IUWM) dalam perencanaan kota, yang menempatkan air sebagai variabel sentral dalam pembangunan. Selain itu, keterlibatan warga dalam perencanaan proyek publik menjadi hal krusial untuk mencegah dampak tidak terduga.
Penguatan kapasitas adaptif masyarakat terhadap bencana juga perlu menjadi bagian dari strategi kebijakan. Ketahanan warga untuk tidak mengungsi menunjukkan adanya unsur social resilience, tetapi hal ini tidak boleh menutupi kebutuhan akan respons struktural dari pemerintah.
Kasus banjir di Ciledug Indah 2 tidak hanya merupakan bencana alam akibat hujan deras, melainkan juga akibat dari kelalaian tata kelola infrastruktur dan kurangnya partisipasi publik dalam proses pembangunan. Penanganan jangka pendek perlu diimbangi dengan perbaikan kebijakan drainase kota secara menyeluruh untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang.
Pewarta : Syahrudin

#rinewsadvertaising, #iklanrinews, #ruangiklan, #terkinirinews,
#beritarinews, #viralrinews, #updaterinews, #inforinews,
#beritarepublikindonesia, #beritaindonesia, #republikindonesianews,
#indonesianews, #republicindonesianews, #republicindonesiannews,
#beritacepat, #beritabaru, #ri_news, #republikindonesiaportal, #pertalberitaindonesia,
#rinewsportal, #republikindonesiaportal, #republicindonesianewsportal, #republicindonesianportal